Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kino Indonesia (KINO) Ungkap Alasan Likuidasi dan Divestasi Lini Makanan Hewan

Meskipun melakukan divestasi, perseroan tidak menyangkal bahwa lini bisnis makanan hewan sendiri cukup potensial ke depannya. 
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) angkat bicara perihal likuidasi perusahaan patungan PT Kino Pet World Indonesia (KPI) dan divestasi pada PT Kino Pet World Marketing Indonesia (KPMI).

Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan Kino Indonesia Budi Muljono menyatakan likuidasi dan divestasi tersebut terutama disebabkan tidak tercapainya kesepakatan antar pihak.

"Intinya likuidasi dan divestasi itu terjadi karena sudah tidak ada kesepahaman dengan shareholder lain dimana perusahaan ini merupakan perusahaan patungan," ungkap Budi kepada Bisnis, Selasa (13/10/2020). 

Namun, ia tidak menyangkal bahwa lini bisnis makanan hewan sendiri cukup potensial ke depannya. 

"Sementara bisnis makanan hewan sendiri seharusnya masih memiliki prospek di masa depan," sambungnya. 

Sebagai informasi, emiten berkode saham KINO tersebut mengumumkan likuidasi KPI sekaligus pengakhiran perjanjian usaha dengan Wah Kong Corporation Sdn. Bhd.

KPI pada awalnya didirikan dengan tujuan untuk mendirikan pabrik makanan hewan di Indonesia namun hingga saat ini pendirian pabrik tersebut belum terealisasikan.

Di saat yang bersamaan juga, KINO melakukan penandatangan conditional share sale and purchase agreement (CSPA) atau perjanjian jual beli saham bersyarat dalam rangka penjualan seluruh saham yang dimiliki perseroan atas KPMI.

Dengan aksi korporasi ini, perseroan tidak lagi memiliki kendali atas KPMI baik dalam hal penetapan kebijakan perusahaan maupun pengambilan keputusan strategis. Adapun, dana segar yang didapatkan perseroan atas divestasi tersebut adalah sebesar Rp10 miliar.

Dikutip dari laman resmi Wah Kong, perusahaan ini sebenarnya bergerak di bidang telekomunikasi dan ritel fotografi serta distribusi yang didirikan pada tahun 1979.

Perseroan memulai bisnis distribusi fast moving consumer goods dan menjajal bisnis produksi makanan hewan dengan jenama ProDiet yakni makanan kucing pada tahun 2006 yang kini telah menjadi brand makanan kucing ternama di Malaysia.

Setelah sukses dengan ProDiet, perusahaan juga menghadirkan produk ProBalance yang merupakan jenama produk makanan anjing pada tahun 2011. Selain ProDiet dan ProBalance, Wah Kong juga memiliki portofolio produk makanan kucing lainnya yakni Delizios. 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper