Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China masih tak bergairah kendati data ekonomi menunjukkan ekspor bulan Agustus meningkat melebihi perkiraan.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 1,87 persen atau 62,78 poin ke level 3.292,59, sedangkan indeks CSI 300 melemah 2,11 persen ke level 4.669,37.
Sejumlah saham melemah paling tajam dan menyentuh batas penurunan, di antaranya saham Advanced Micro Fabrication Equipment Inc yang melemah 11 persen dan Ningbo Menovo Pharmaceutical Co. Ltd. yang merosot 10 persen.
Pelemahan indeks ini terjadi meskipun China mencatatkan peningkatan ekspor pada bulan Agustus karena mitra dagang utama secara bertahap melanjutkan perbaikan aktivitas bisnis. Namun, impor China mengalami penurun secara tiba-tiba pada bulan Agustus.
Administrasi bea cukai China mengatakan ekspor dalam dolar naik 9,5 persen pada Agustus dari tahun sebelumnya, sementara impor turun 2,1 persen.
Angka itu menjadikan surplus perdagangan sebesar US$58,9 miliar untuk bulan itu. Sebelumnya ekonom memperkirakan ekspor akan meningkat 7,5 persen dan impor akan naik 0,2 persen.
Baca Juga
Secara mengejutkan, ekspor China sangat tangguh tahun ini, didorong oleh penjualan peralatan medis dan persediaan yang terkait dengan bekerja dari rumah dan sekolah di rumah, termasuk komputer dan tablet.
Pembukaan kembali secara bertahap banyak negara di Asia dan di seluruh dunia dapat memberikan dorongan lebih lanjut untuk ekspor barang-barang China.
"Kami yakin dimulainya kembali aktivitas ekonomi di AS dan UE akan terus menguntungkan ekspor China," tulis ekonom Citigroup Inc. yang dipimpin oleh Li-Gang Liu, dilansir Bloomberg, Senin (7/9/2020).