Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Tahun Beruntun, Indoritel Makmur (DNET) Absen Bagi Dividen

PT Indoritel Makmur International Tbk. memutuskan tidak membagikan dividen untuk memperkuat permodalan. Terakhir kali, emiten perseroan membagikan dividen sebesar Rp28,36 miliar atau Rp2 per saham pada tahun 2016 untuk laba tahun buku 2015.
Direktur Utama Indoritel Makmur Internasional Haliman Kustedjo dalam paparan publik perseroan yang berlangsung di Jakarta, Senin (31/8/2020)
Direktur Utama Indoritel Makmur Internasional Haliman Kustedjo dalam paparan publik perseroan yang berlangsung di Jakarta, Senin (31/8/2020)

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) memutuskan untuk tidak membagikan dividen atas kinerja tahun buku 2019 sebagai upaya untuk memperkuat struktur keuangan.

Indoritel merupakan salah satu pemegang saham pengendali tiga perusahaan ritel di bawah naungan Grup Salim, yaitu PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI), PT Fastfood Indonesia Tbk. (FAST). Emiten bersandi saham DNET itu memiliki 40 persen saham Indomarco Prastama, 25,77 persen saham ROTI, dan 35,84 persen saham FAST.

Direktur Utama Indoritel Makmur Internasional Haliman Kustedjo menegaskan pada tahun ini perusahaan absen membagikan dividen sebagai upaya memperkuat struktur keuangan.

“Perusahaan tidak akan membagikan dividen dengan alasan memperkuat struktur keuangan perusahaan dalam artian kita akan menggunakannya untuk melakukan ekspansi,” ungkap Haliman dalam paparan publik perseroan yang berlangsung di Jakarta, Senin (31/8/2020).

Sebagai gambaran, ini adalah kali keempatnya perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Terakhir kali, emiten berkode saham DNET tersebut membagikan dividen sebesar Rp28,36 miliar atau Rp2 per saham pada tahun 2016 untuk laba tahun buku 2015.

Adapun, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih 80,73 persen secara tahunan menjadi Rp523,05 miliar pada tahun 2019 lalu. Pendapatan perseroan pun melonjak menjadi Rp257,78 miliar. Realisasi tersebut naik 98,63 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp129,79 miliar.

Lebih lanjut, manajemen menyatakan dampak pandemi terhadap perusahaan induk tidak terlalu signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan. Haliman menyatakan entitas anak perseroan yakni FiberStar merasakan dampak berupa kenaikan penjualan ditandai dengan pertumbuhan penjualan serat optik pada semester pertama tahun ini.

“Indomaret bergerak di bidang penjualan produk kebutuhan sehari-hari, rasanya, bagaimanapun, orang-orang masih membutuhkan makanan, minuman dan sebagainya,” sebut Haliman.

Ia tidak menampik pengaruh pembatasan sosial berskala besar atau PSBB terhadap Indomaret berlangsung pada kuartal kedua tahun ini yakni sekitar 200 lebih toko Indomaret mengalami penghentian kegiatan operasional gerai yang berada di stasiun, bandara dan tempat wisata. 

Di sisi lain, manajemen pun mengakui pada masa awal PSBB ada sekitar 9.000 lebih toko Indomaret yang mengalami pembatasan jam operasional.

“Tapi di kuartal ketiga ini sudah mulai membaik, demikian pula dengan Sari Roti dan KFC. Sari Roti masih menunjukkan perbaikan sementara KFC hanya berdampak pada penutupan mall dan sebagainya,” sambungnya.

Dengan demikian, perseroan menargetkan pendapatan untuk kinerja keseluruhan tahun 2020 mencapai Rp400 miliar, berkaca pada torehan penghasilan pada semester pertama tahun 2020 sebesar Rp203,23 miliar.

Sebagai tambahan, manajemen sendiri  belum bisa berkomentar mengenai target capaian laba untuk kinerja tahun 2020.

.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper