Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Schroders Indonesia: Reksa Dana Pasar Uang untuk Investasi Jangka Pendek

Kinerja indeks reksa dana pasar uang yang tercermin lewat Infovesta Money Market Fund Index tercatat sebesar 2,99 persen year to date (ytd).
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Schroder Investment Management Indonesia atau Schroders Indonesia mengatakan reksa dana pasar uang selalu direkomendasikan untuk investor dengan profil risiko konservatif dan horison investasi jangka pendek.

Adapun, tujuan investasi di reksa dana pasar uang memiliki keunggulan likuiditas tinggi dengan return setara atau lebih tinggi dari deposito.

“Bagi investor yang memiliki profil risiko konservatif, tentu saja reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan dengan potensi imbal hasil yang menarik,” kata Direktur Investasi Schroders Indonesia Irwanti kepada Bisnis baru-baru ini.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 19 Agustus 2020, kinerja indeks reksa dana pasar uang yang tercermin lewat Infovesta Money Market Fund Index tercatat sebesar 2,99 persen year-to-date (ytd).

Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan bahwa penurunan suku bunga sebanyak empat kali menjadi 4 persen pada tahun ini oleh Bank Indonesia turut membatasi performa return reksa dana pasar uang.

“Pasti pengaruh, kalau tahun lalu kinerja reksa dana pasar uang bisa 5 persen—6 persen secara rata-rata. Tahun ini paling 4 persen—4,5 persen,” kata Wawan kepada Bisnis, Jumat (28/8/2020).

Secara umum, Irwanti menjelaskan bahwa tren penurunan suku bunga akan mendorong kinerja pasar obligasi dan pasar saham.

Investor yang ingin menambah risiko dan mengincar imbal hasil tinggi pun bisa melakukan diversifikasi ke reksa dana saham, campuran, maupun pendapatan tetap.

Untuk investor dengan horison investasi jangka panjang, Irwanti tetap merekomendasikan reksa dana saham.

Pasalnya, pemulihan ekonomi dunia akan terjadi pada tahun-tahun mendatang walaupun dalam jangka pendek masih memiliki volatilitas tinggi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper