Bisnis.com, JAKARTA — PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) berencana melakukan private placement dengan nilai transaksi Rp513 miliar pada 27 Agustus 2020.
Dalam keterbukaan informasi pada Selasa (18/8/2020) manajemen MNCN menyebutkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 Juni 2020, disetujui perseroan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Adapun, perseroan akan menerbitkan 600 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp855. Dengan demikian, secara total transaksi private placement ini mencapai Rp513 miliar.
"Pelaksanaan PMTHMETD pada 27 Agustus 2020, sedangkan pemberitahuan hasil pelaksanaan PMTHMETD pada 31 Agustus 2020," tulis manajemen dalam keterbukaan indormasi.
Sementara itu, perusahaan yang menaungi sejumlah televisi swasta besar di Tanah Air seperti RCTI, MNC TV, dan GTV ini mengalami penurunan kinerja sepanjang semester I/2020.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020, MNCN hanya mencetak pendapatan bersih sebesar Rp3,96 triliun sepanjang paruh pertama 2020, turun 6,70 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,25 triliun.
Baca Juga
Penurunan tersebut diakibatkan pendapatan iklan nondigital atau iklan konvensional yang menjadi kontributor utama perseroan menyusut 13,51 persen secara year on year menjadi Rp 3,20 triliun.
Begitu pula laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk perseroan tercatat anjlok 17,37 persen pada semester I/2020, menjadi Rp956 miliar dari yang sebelumnya Rp1,15 triliun.
Meskipun demikian, Group Chairman of MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan kendati perseroan mencatatkan pertumbuhan negatif pada semester pertama tahun ini, dirinya merasa termotivasi oleh hasil yang diperoleh selama periode kuartal kedua tahun 2020.
“Saya sangat yakin bahwa kami telah melewati masa terburuk bagi industri media dalam hal belanja iklan selama semester satu tahun 2020,” ungkapnya dalam rilis pers, Senin (10/8/2020) lalu.
Menurutnya, walaupun dampak ekonomi dari pandemi ini akan masih terasa, perilaku masyarakat juga dinilainya akan berubah, yang berarti akan lebih banyak lagi orang yang menonton TV. Hal ini pada akhirnya akan memperbanyak waktu untuk menonton televisi per harinya.
“Untuk semester kedua tahun 2020, saya yakin bahwa perseroan akan mencatat performa yang jauh lebih baik daripada semester pertama," sambungnya.
