Bisnis.com,JAKARTA — Direktur Keuangan PT Indofarma Tbk. Hery Triyatno melepas seluruh kepemilikan sahamnya di perseroan. Saham tersebut gilepas di harga 2.640, level yang terbilang tinggi bila dilihat sejak periode awal tahun.
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (5/8/2020), Herry Triyatno melaporkan penjualan saham perseroan sebanyak 24.200 atau setara dengan persentase kepemilikan 0,0007808 persen. Transaksi dilakukan pada hari yang sama dengan harga Rp2.640 per lembar. Walhasil, saham yang dilepas bernilai Rp63,88 juta.
Dengan demikian, Herry Triyatno sudah tidak memiliki saham sama sekali di emiten berkode saham INAF itu setelah dilakukan transaksi penjualan. Status kepemilikan saham adalah bukan pengendali.
“[Tujuan transaksi] independensi kepemilikan,” ujarnya melalui surat kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal yang dikutip, Rabu (5/8/2020).
Data Bloomberg menunjukkan saham INAF menguat 25 persen ke level Rp2.850 pada sesi perdagangan Rabu (5/8/2020). Investor asing mencetak net buy senilai Rp366,84 juta di saham perseroan.
Secara year to date (ytd), harga saham INAF telah naik 227,59 persen. Laju saham semakin kencang setelah Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan produksi vaksin Covid-19 oleh PT Bio Farma (Persero), induk Holding BUMN Farmasi, akan dilakukan pada akhir 2020.
Baca Juga
INAF membukukan laba usaha Rp16,31 miliar pada semester I/2020 atau berbalik dari rugi Rp8,41 miliar. Sayangnya, perseroan masih harus mengeluarkan beban keuangan Rp18,69 miliar per 30 Juni 2020 yang berasal dari bunga pinjaman dan beban provisi.
Dengan demikian, INAF harus membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp4,66 miliar semester I/2020. Nilai itu menyusut dari Rp24,35 miliar periode yang sama tahun lalu.