Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Melanda, Kinerja MPM Group Mulai Terdampak

Perseroan mengatakan bahwa dampak Covid-19 membuat fokus kinerja perseroan berubah. Salah satunya untuk menjaga posisi kas, termasuk dengan menarik pinjaman lebih besar.
Presiden Direktur PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) Suwito (kedua kanan) dan Direktur Dendy Sean (kedua kiri) bersama model berpose dengan motor Honda CMX500 Rebel saat peluncurannya, di Surabaya, Kamis (25/5)./Bisnis
Presiden Direktur PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) Suwito (kedua kanan) dan Direktur Dendy Sean (kedua kiri) bersama model berpose dengan motor Honda CMX500 Rebel saat peluncurannya, di Surabaya, Kamis (25/5)./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Wabah Covid-19 mulai memberikan dampak terhadap kinerja PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. atau MPM Group, khususnya terhadap lini bisnis pembiayaan seiring meningkatnya restrukturisasi.

Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), lini usaha pembiayaan, yakni MPMFinance sudah menyetujui sekitar 3.000 kontrak untuk direstrukturisasi.

“MPMFinance memberikan beberapa pilihan, antara lain customer melakukan restrukturisasi, di mana hanya dilakukan pembayaran interest dan penundaan pembayaran principal selama 3—4 bulan,” dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (21/5/2020).

Selain itu, pilihan restrukturisasi juga diberikan dalam pilihan perpanjangan periode pembayaran principal dan interest selama 6 bulan—10 bulan. Tawaran ini juga diberikan dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi konsumen.

Perseroan juga mengatakan bahwa dampak Covid-19 membuat fokus kinerja perseroan berubah. Salah satunya untuk menjaga posisi kas, termasuk dengan menarik pinjaman lebih besar.

Pada kuartal I/2020, jumlah utang MPM Group mengalami peningkatan sekitar sekitar Rp600 miliar. Dengan demikian, total utang meningkat dari Rp405 miliar pada akhir 2019, menjadi Rp1 triliun pada 3 bulan pertama 2020.

“Pihak manajemen memutuskan untuk menarik seluruh fasilitas kredit yang masih tersedia. Keputusan ini didorong oleh kondisi yang tidak menentu saat ini, sehingga kami ingin memastikan bahwa kami memiliki modal kerja yang cukup untuk menghindari adanya kesulitan likuiditas apabila pandemi Covid-19 terus berlangsung,” tulis manajemen.

Dia menyatakan bahwa perseroan tetap befokus untuk memperkuat dan mengembangkan bisnis secara organik. Perseroan masih meyakini bahwa operasional bisnis MPM Group masih mampu menghasilkan laba pada tahun ini.

Meski begitu, persernyan menyatakan akan terus melihat peluang untuk mengembangkan bisnisnya secara non-organik jika ada potensi mengakuisisi bisnis baru yang dapat meningkatkan nilai tambah.

Perseroan juga menyatakan penjualan kendaraan pada April sudah mulai terdampak Covid-19. Namun, dia perseroan menyampaikan data penjualan resmi baru akan disampaikan dalam kinerja keuangan semester I/2020.

Sepanjang kuartal I/2020, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp66,07 miliar, menurun 38,04 persen terhadap laba pada kuartal I/2019. Penurunan laba terjadi seiring menurunnya pendapatan.

Pada periode itu, pendapatan total perseroan menurun 2,6 persen menjadi Rp3,78 triliun. Pendapatan didominasi oleh penjualan kendaraan roda dua dan roda empat, yang menyumbang Rp3,46 triliun, turun 2,29 persen.

Meski begitu, perseroan masih bisa menurunkan beban pokok seebsar 2,63 persen menjadi Rp3,45 triliun. Hal yang sama juga dilakukan pada beban lainnya, yang turun siginikan dari Rp33,35 miliar menjadi Rp4,62 miliar.

Sayangnya, hal itu belum mampu menahan kerugian dan kenaikan pada pos-pos lainnya. Karena itu, laba bersih perseroan mengalami penurunan 38,04 persen pada akhir periode terebut.

Beberapa faktor penekan itu, di antaranya pos beban keuangan yang meningkat hampir tiga kali lipat menjadi Rp13,26 miliar dan rugi entitas asosiasi yang mencapai Rp45,76 miliar dari sebelumnya untung Rp14,53 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper