Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prodia (PRDA) Bagikan Dividen Rp105 Miliar, Rasio 50 Persen dari Laba

Jumlah pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp112,13 per saham. Pada tahun sebelumnya, perseroan juga membagikan dividen tunai sebesar Rp87,73 miliar atau setara dengan 50 persen dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2018.
Manajemen Prodia Widyahusada saat menggelar paparan publik di Jakarta, Kamks (2/5/2019)./Bisnis-Muhammad Ridwan
Manajemen Prodia Widyahusada saat menggelar paparan publik di Jakarta, Kamks (2/5/2019)./Bisnis-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp105,13 miliar atau 50 persen dari laba bersih 2019.

Jumlah pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp112,13 per saham. Pada tahun sebelumnya, perseroan juga membagikan dividen tunai sebesar Rp87,73 miliar atau setara dengan 50 persen dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2018.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, mengatakan Perseroan terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan bisnis sehingga dapat memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan.

“Kami berhasil mempertahankan profitabilitas yang tinggi pada kondisi yang penuh dengan tantangan. Kinerja Perseroan yang baik pada 2019 memungkinkan kami untuk memberikan dividen sebesar 50 persen dari laba bersih. Sekalipun saat ini, kita sedang menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu terkait pandemi Covid-19," katanya dalam siaran resmi, Rabu (22/4/2020).

PRDA, lanjutnya, akan terus fokus melanjutkan strategi pada upaya peningkatan pendapatan, pengendalian biaya operasional, dan penggunaan sistem automasi dan teknologi informasi untuk meningkatkan layanan bagi pelanggan.

Pada 2019, Prodia berhasil mencetak laba bruto sebesar Rp1,04 triliun atau naik sebesar 10,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 19,84 persen menjadi sebesar Rp 210,3 miliar pada tahun 2019, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 175,45 miliar.

Pada tahun 2019, pendapatan bersih perseroan tumbuh sebesar 9,03 persen menjadi Rp 1,74 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,59 triliun.

Selain itu, Prodia juga membukukan kenaikan EBITDA sebesar 13,89 persen dari Rp277,49 miliar pada 2018 menjadi Rp 316,03 miliar pada 2019. Margin EBITDA juga berhasil ditingkatkan menjadi 18,12 persen.

“Menghadapi tahun 2020, kami semua memiliki tantangan adanya pandemi Covid-19. Untuk mempertahankan kinerja perusahaan, Prodia tetap berkomitmen dalam meningkatkan produktivitas Perseroan melalui efisiensi dan efektivitas kerja tim,” tambah Dewi.

Perseroan juga telah memperbaharui sistem automasi laboratorium di laboratorium pusat rujukan nasional atau PNRL (Prodia National Reference Lab) yang berlokasi di Prodia Tower, Jakarta.

Penggunaan sistem automasi laboratorium ini salah satunya bertujuan untuk mempercepat waktu selesai hasil pemeriksaan atau turn around time (TAT), menurunkan kesalahan dari proses manual dan meningkatkan efisiensi proses melalui penggunaan sistem automasi dan sistem perangkat antara (middleware) yang mutakhir.

Lab Automasi dengan platform baru ini memungkinkan Prodia untuk meningkatkan kemampuan pemeriksaan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan lebih cepat. Saat ini, jumlah sampel per tahun lebih dari 550.000, dan estimasi jumlah sampel dalam 5 tahun kedepan akan meningkat 2 kali lipat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper