Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Pengumuman Divestasi, Saham SMGR dan SMCB Kompak Melejit dengan Transaksi Rp482 Miliar

Pada perdagangan Selasa (22/4/2020) pukul 14.12 WIB, saham SMGR menanjak 17,8 persen atau 1.050 poin menjadi Rp6.950. Nilai transaksi sahamnya mencapai Rp105,26 miliar.
Pekerja memindahkan semen Tonasa (Semen Indonesia Group) ke atas kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/6)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pekerja memindahkan semen Tonasa (Semen Indonesia Group) ke atas kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/6)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) kompak melejit seiring dengan potensi masuknya investor Jepang, yakni kepada Taiheiyo Cement Co. Ltd [TCC] dengan nilai transaksi mencapai US$220 juta.

Pada perdagangan Selasa (22/4/2020) pukul 14.12 WIB, saham SMGR menanjak 17,8 persen atau 1.050 poin menjadi Rp6.950. Nilai transaksi sahamnya mencapai Rp105,26 miliar.

Adapun, saham SMCB, yang merupakan anak usaha SMGR, melejit 23,95 persen atau 200 poin menuju Rp1.035. Nilai transaksi sahamnya sejumlah Rp377,11 miliar. Dengan demikian, total transaksi saham SMGR dan SMCB sampai saat ini mencapai Rp482,37 miliar.

Sebagai informasi, Semen Indonesia akan melepas sekitar 15 persen kepemilikannya di Solusi Bangun Indonesiakepada Taiheiyo Cement Co. Ltd (TCC) dengan nilai transaksi mencapai US$220 juta.

Dengan estimasi nilai tukar rupiah Rp15.500 per dolar AS, maka transaksi tersebut berkisar Rp3,41 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Semen Indonesia dan Solusi Bangun Indonesia (SBI) telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal Jepang itu pada Selasa (21/4/2020), sebagai kesepakatan awal dari rencana kemitraan tersebut.

“Rencana kerjasama strategis antara Perseroan, SBI, dan TCC akan kemudian dituangkan dalam suatu perjanjian kemitraan terkait kerjasama dan berbagi penelitian, pengembangan, dan teknologi sehubungan dengan kegiatan usaha produksi masing perusahaan,” dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu (22/4/2020).

Sementara itu, SBI menjelaskan kerja sama ini meliputi rencana investasi TCC untuk mengambil bagian atas saham dengan nilai rencana investasi sebesar US$220 juta atau ekuivalen dengan rupiah.

Pelaksanaan investasi TCC di SBI rencananya akan dilakukan melalui rights issue, atau peningkatan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Realisasi rencana ini masih menunggu perjanjian definitif yang akan ditandatangani kemudian di antara ketiga belah pihak.

SBI juga menyatakan, melalui nota kesepahaman ini, perseroan dan TCC sepakat untuk melakukan kegiatan ekspor atas hasil produksi kepada TCC yang akan diatur dalam perjanjian definitif. Kerja sama juga meliputi pengembangan penelitian, pengembangan dan teknologi terkait kegiatan produksi masing-masing perusahaan.

Sementara itu, TCC menyatakan rencana akuisisi ini akan diikuti dengan penempatan direktur dan auditor ke SBI. Sejauh ini, perseroan menyatakan telah menyelesaikan perjanjian dasar dengan SBI dan Semen Indonesia untuk melancarkan aksi korporasi ini.

“Kami berencana melakukan perjanjian kemitraan untuk mempromosikan kerja sama di bidang-bidang seperti kontrak, sumber daya, lingkungan, dan bisnis bahan bangunan. Selain itu, ada rencana untuk mempertimbangkan kemungkinan kolaborasi dalam berbagai bidang dan tema,” tulis manajemen TCC melalui siaran pers, Rabu (22/4/2020).

Perseroan menyatakan bahwa detail kerja sama ini masih dibahas untuk disepakati dalam pernjanjian selanjutnya. Perseroan menyatakan pembahasan kontrak kerja sama ini diharapkan dapat rampung pada Juli 2020.

“Melalui prosedur hukum Indonesia, mengakuisisi saham SBI dengan rasio 15 persen di mana metode ekuitas dapat diterapkan dan menjadikan SBI sebagai entitas afiliasi lewat metode ekuitas, Kami akan melanjutkan diskusi dengan SI dan SBI untuk mencapai kesepakatan akhir.”

TCC menerangkan rencana akuisisi ini dilakukan sejalan besarnya prospek pertumbuhan pasar semen di negara-negara berkembang Asia. Di sisi lain, pasar semen di Jepang diperkirakan akan menurun secara bertahap seiring dengan penuaan demografi di negara itu.

Porsi kepemilikan saham SBI yang dipegang masyarakat saat ini hanya mencapai 1,69 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SBBI) sebesar 98,3 persen.

SBBI merupakan perusahaan yang dimiliki 100 persen oleh Semen Indonesia.

Porsi kepemilikan itu membuat SBI belum memenuhi ketentuan free float yang diatur sekurang-kurangnya 50 juta lembar saham dan 7,5 persen dari jumlah saham dalam modal ditempatkan dan disetor.

Aturan free float termaktub dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia No.I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain sama yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper