Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor bahan bakar minyak PT AKR Corporindo Tbk. mencatatkan pertumbuhan penjualan minyak hingga 42 persen secara year on year pada kuartal pertama tahun ini.
Mengutip laporan terbaru perseroan, emiten berkode saham AKRA itu membukukan volume penjualan pada kuartal I/2020 sebesar 685.000 kilo liter, lebih tinggi 42 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya sebesar 480.000 kilo liter.
Namun, perolehan itu turun tipis jika dibandingkan dengan kuartal IV/2019 yang mencatatkan volume penjualan minyak hingga 691.000 kilo liter.
Selain itu, perseroan juga telah menyalurkan BBM bersubsidi sebanyak 26.000 kilo liter pada kuartal pertama tahun ini.
Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan bahwa kendati di situasi pasar industri minyak yang cenderung kurang kondusif akibat sentimen penyebaran Covid-19, perseroan masih mampu membukukan kinerja yang baik pada kuartal pertama tahun ini.
“Perolehan volume penjualan pada kuartal pertama tahun ini didukung oleh permintaan dari sektor tambang batu bara dan beberapa pasar umum lainnya. Permintaan dari sektor tambang batu bara dalam negeri termasuk yang di Kalimantan masih cukup tinggi dan sampai saat ini pun belum ada perubahan,” ujar Suresh saat investor conference call, dikutip Minggu (12/4/2020).
Dengan pencapaian tersebut pun, Suresh mengaku pihaknya sangat optimistis target volume penjualan minyak tahun ini di kisaran 2,35 juta hingga 2,4 juta kilo liter dapat tercapai di tengah sentimen penyebaran Covid-19 yang diproyeksi dapat melemahkan permintaan minyak.
Dia pun mengekspektasikan perolehan yang relatif sama pada kuartal selanjutnya seiring dengan permintaan untuk pengiriman April cukup tinggi dan belum menunjukkan adanya perubahan.
Kendati demikian, perseroan memperkirakan adanya pergeseran permintaan dari sektor ritel ke industri pada kuartal kedua tahun ini seiring dengan himbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik pada lebaran tahun ini, sehingga permintaan lebih banyak berasal dari tambang batu bara yang sampai saat ini masih berjalan normal.
Di sisi lain, AKRA juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan bahan kimia 6 persen secara year on year, yaitu sebesar 365 juta ton pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan 344 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
Untuk penjualan melalui joint venturenya dengan BP Petroleum, AKRA berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 12 persen untuk periode Oktober-Februari. Suresh mengaku pada Maret terdapat perlambatan penjualan distribusi minyak seiring dengan pembatasan sosial yang dilakukan di Jakarta dan beberapa kota lainnya.
Adapun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, perseroan telah membangun 15 SPBU dari total target pembangunan SPBU sekitar 20-30 outlet setiap tahunnya.
Untuk lini bisnis kawasan industri, AKRA telah menjual lahan seluas 8,9 hektare di Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) pada kuartal pertama tahun ini. Jauh lebih tinggi dari perolehan setahun penuh pada 2019.
AKRA juga berhasil memaksimalkan kapasitas utilitas Jakarta Tank Terminal (JTT) menjadi sebesar 98 persen pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan 77 persen pada kuartal yang sama tahun lalu.