Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

​Duta Pertiwi (DUTI) Raih Laba Bersih Rp1,1 Triliun.

Perolehan laba ditopang pertumbuhan pendapatan yang mencapai 10,5 persen.
Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk. Teky Mailoa (dari kanan) berbincang dengan Wakil Direktur Utama Lie Jani Harjanto dan Direktur Stevanus Hartono Adjiputro di sela-sela paparan publik hasil RUPST, Tangerang Selatan, Banten Rabu (23/5/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk. Teky Mailoa (dari kanan) berbincang dengan Wakil Direktur Utama Lie Jani Harjanto dan Direktur Stevanus Hartono Adjiputro di sela-sela paparan publik hasil RUPST, Tangerang Selatan, Banten Rabu (23/5/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Duta Pertiwi Tbk membukukan laba bersi sebanyak Rp1,1 triliun pada 2019, naik 20,9 persen secara tahunan.

Mengutip laporan keuangan, emiten bersandi DUTI itu hanya memperoleh laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp911 miliar pada 2018.

Kenaikan laba tersebut didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 10,5 persen, naik dari Rp2,22 triliun pada 2018 menjadi sebesar Rp2,45 triliun pada 2019. Adapun, segmen penjualan tanah, rumah dan ruko masih menjadi kontributor utama.

Segmen tersebut menyumbang sekitar Rp1,38 triliun, naik 10,9 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp1,25 triliun. Selain itu, penjualan tanah dan bangunan strata title juga naik tajam menjadi sebesar Rp129 miliar, dibanding perolehan 2018 yang hanya sebesar Rp12,5 juta.

Sementara itu, pendapatan di luar dua segmen tersebut mencatatkan penurunan kinerja. Segmen sewa turun 1,79 persen menjadi Rp656 miliar, segmen hotel turun 8,7 persen ke Rp67 miliar, segmen arena rekreasi terkontraksi 5,04 persen menjadi Rp18,4 miliar, dan segmen lain-lain menyumbang sekitar Rp197,9 miliar, turun 6,4 persen.

Meski mencatatkan kenaikan laba, keuangan anak usaha Sinarmas Group itu mendapat tekanan dari beban pokok penjualan yang meningkat drastis 30,37 persen menjadi Rp588 miliar.

Peningkatan utamanya disumbang oleh beban penjualan tanah, rumah dan ruko yang mencapai Rp407,8 miliar naik dari realisasi tahun lalu Rp357,9 miliar.

Di sisi lain, total aset perseroan mencapai Rp13,7 triliun dengan aset tidak lancar sekitar Rp7,06 triliun dan aset lancar sebesar Rp6,72 triliun.

Total liabilitas DUTI tercatat sebesar Rp3,19 triliun dengan liabilitas jangka panjang Rp1,44 triliun dan liabilitas jangka pendek Rp1,75 triliun. Adapun kas dan setara kas perseroan pada akhir periode tercatat sebesar Rp3,03 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper