Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Dikepung Sentimen Negatif

Data Bloomberg menunjukkan, harga karet alam kontrak pengiriman Maret 2020 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) menguat tipis 0,31% atau 0,50 poin ke posisi 161,00 yen per kilogram.
Warga menyadap getah karet di Desa Balai Rajo, VII Koto Ilir, Tebo, Jambi, Selasa (23/4/2019). Harga jual getah di pasar lelang karet desa setempat naik dari Rp.8.500 per kilogram pada bulan lalu menjadi Rp.9.600 dalam beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Warga menyadap getah karet di Desa Balai Rajo, VII Koto Ilir, Tebo, Jambi, Selasa (23/4/2019). Harga jual getah di pasar lelang karet desa setempat naik dari Rp.8.500 per kilogram pada bulan lalu menjadi Rp.9.600 dalam beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet alam global tertekan oleh berita bahwa pembeli utama China telah berhenti berbisnis dan ketegangan perdagangan AS – China terus membara.

Data Bloomberg menunjukkan, harga karet alam kontrak pengiriman Maret 2020 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) menguat tipis 0,31% atau 0,50 poin ke posisi 161,00 yen per kilogram, pukul 16:40 WIB, setelah dibuka melemah 0,25% atau 0,40 poin ke posisi 160,10 yen per kilogram.

Namun, pada Jumat (27/9), harga karet ditutup anjlok 2,89% atau 4,80 poin ke posisi 161,50 yen per kilogram.

Menurut seorang sumber, harga komoditas pertanian itu turun karena Chongqing General Trading Chemical menghentikan perdagangan karet fisik. Perusahaan meminta pemasok karet mereka untuk mengakhiri pengiriman semua kontrak yang belum selesai.

Gu Jiong, analis di broker Yutaka Shoji, mengatakan bahwa laporan tersebut telah merusak sentimen pasar dan menambah kekhawatiran permintaan manufaktur untuk karet di negara itu akan lemah tahun ini.

“Karet berjangka memiliki ruang untuk turun lebih jauh dari level saat ini,” katanya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (30/9/2019).

Sementara itu, menurut Naohiro Niimura, mitra di Market Risk Advisory di Tokyo, laporan bahwa AS dapat mengatur listing perusahaan China di bursa mendorong harga ekuitas lebih rendah, dan menekan harga karet.

Ho Kheng Ann, manajer komoditas di Phillip Futures, mengatakan harga karet melemah sejalan dengan pelemahan permintaan untuk ban. “Persediaan karet yang tinggi dan situasi politik yang tak menentu juga telah membatasi pemulihan harga karet,” katanya.

Dia menambahkan prospek pelemahan ekonomi global yang berlanjut juga terus menekan harga karet.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper