Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SCMA Kian Gesit Menuju Rp1.800

Dalam 12 bulan ke depan, SCMA bakal menggelontorkan US$20 juta untuk produksi seri drama dan sebesar US$8 juta untuk konten olahraga.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Kuartal kedua tahun ini telah menjadi periode yang menentukan bagi PT Surya Citra Media Tbk.

Pasalnya, pada periode ini, emiten bersandi saham SCMA tersebut mulai mengkonsolidasikan aset digitalnya.

Adapun, SCMA telah menyelesaikan akuisisi sejumlah platform digital dari induk usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK).

Beberapa lini bisnis yang diperoleh sepenuhnya maupun sebagian dari EMTK seperti KapanLagi Youniverse (KLY) yang mengoperasikan berbagai portal web, a.l. bola.net, kapanlagi. com, dan liputan6.com), Vidio.com (platform OTT), dan dan PT Binary Ventura Indonesia (BVI).

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Gani menilai kinerja yang diperlihatkan oleh SCMA sepanjang paruh pertama tahun ini belum begitu menggairahkan. “Tetapi, kami tetap yakin bahwa inisiatif digital merupakan kunci untuk menopang pertumbuhan,” tulis Gani dalam riset terbarunya, seperti dikutip pada Senin (19/8/2019).

Dirinya menilai, ke depannya eksekusi dari bisnis digital bakal semakin kritikal bagi perseroan sembari tetap menjaga pangsa pasar penonton.

Adapun, segmen digital and out-of-home (OOH) dari SCMA memberikan Rp190 miliar ke dalam pendapatan sepanjang paruh pertama tahun ini. Pencapaian tersebut naik 69,3% secara yoy dan berkontribusi sebesar 7% terhadap total pendapatan.

“SCMA tidak merincikan per perusahaan, tapi kami yakin KLY merupakan kontributor paling besar untuk [pendapatan] segmen tersebut,” tulis Gani.

Seiring dengan segmen digital dan OOH menunjukkan mode ekspansi, hal itu masih menekan margin operasional SCMA pada semester I/2019.

Adapun margin operasional perseroan memang membaik menjadi -58,5% pada paruh pertama tahun ini dari posisi -101,8% pada periode yang sama tahun lalu.

Ke depannya, Gani menilai SCMA masih akan tetap aktif menambah kontennya. Dalam 12 bulan ke depan, SCMA bakal menggelontorkan US$20 juta untuk produksi seri drama dan sebesar US$8 juta untuk konten olahraga.

Bahkan, SCMA masih dalam pembicaraan dengan perusahaan media asing untuk menyuntikkan dana sebagai pemegang saham minoritas di Vidio. SCMA diperkirakan bakal mendapat US$100 juta lewat transaksi itu dengan menjual hingga 50% sahamnya.

Senada, analis J.P. Morgan Sekuritas Indonesia Indra Cahya menilai akuisisi aset digital yang dilakukan SCMA baru-baru ini merupakan langkah positif.

Dengan konsolidasi, aset digital tersebut akan menyumbang sekitar 15 persen terhadap pendapatan perseroan dan berpotensi mempercepat pertumbuhan top-line.

“Dengan kebiasaan transaksi dengan afiliasi (dari induk usaha, EMTK), kami yakin komunikasi dengan investor akan menjadi krusial terhadap performa saham secara jangka pendek,” tulis Indra dalam riset terbarunya.

Target Harga

Indra pun menurunkan target harga untuk SCMA menjadi Rp1.800 dari sebelumnya Rp2.200 kendati masih memberikan rekomendasi overweigth.

Harga tersebut mewakili rata-rata PE dalam 12 bulan terakhir. Tantangan bagi SCMA adalah lemahnya eksekusi dari divisi digital, memburuknya pangsa pasar penonton, meningkatnya biaya operasional, dan penerbitan rights issue yang diperpanjang.

Begitu pula, Gani masih merekomendasikan beli untuk SCMA dengan target harga Rp1.500.

Di lantai bursa, SCMA ditutup memerah 0,80 persen ke level Rp1.240 pada akhir perdagangan Senin (19/8/2019) dengan kapitalisasi pasar Rp18,31 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper