Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Tak Kerek Harga Jual Semen

Dengan kondisi pasar yang sedang lemah saat ini, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) menilai sangat sulit untuk meningkatkan average selling price (ASP).
Corporate Secretary PT Semen Indonesia Tbk Agung Wiharto (dari kiri), didampingi Direktur Darmawan Junaidi, dan Direktur Agung Yunanto memberi penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (22/5)./JIBI-Dedi Gunawan
Corporate Secretary PT Semen Indonesia Tbk Agung Wiharto (dari kiri), didampingi Direktur Darmawan Junaidi, dan Direktur Agung Yunanto memberi penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (22/5)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. menyebut masih akan mempertahankan rerata nilai jual atau average selling price (ASP) pada tahun ini.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Solusi Bangun Indonesia Agung Wiharto menjelaskan bahwa untuk menentukan peningkatan harga tersebut sangat bergantung dengan kondisi pasar.

Menurutnya, dengan kondisi pasar yang sedang lemah saat ini, sangat sulit untuk meningkatkan average selling price (ASP).

"Persaingan semua di-drive oleh market, itu susah diprediksi. Apakah market kuat, dan persaingannya seperti apa, dari SMCB tidak [meningkatkan ASP]," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (15/7/2019).

Di samping itu, efek dari konsolidasi dengan Semen Indonesia Grup dinilai akan berdampak positif terhadap kinerja perseroan.

Pasalnya, dengan berkonsolidasi secara penuh, perseroan dapat memaksimalkan efisiensi dari seluruh fasilitas yang dimiliki oleh grup.

"Kalau menurut saya hasilnya akan bagus, biar kan data yang bicara Juli nanti," ucapnya.

Sejalan dengan terkoreksinya penjualan industri semen dalam negeri, volume penjualan semen Solusi Bangun Indonesia pada semester I/2019 ikut tergerus.

Berdasarkan data perseroan yang dipublikasikan Senin (15/7/2019), sepanjang semester I/2019, volume penjualan semen emiten berkode saham SMCB tersebut terkoreksi 3,30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan yang tercatat berjumlah 4,69 juta ton dari 4,85 juta ton.

Perusahaan yang dulunya bernama PT Holcim Indonesia Tbk. tersebut menjual sebanyak 4,45 juta ton semen di dalam negeri sepanjang semester I/2019, jumlah tersebut terkoreksi 2,13% dari realisasi 2018.

Sementara itu, volume penjualan ekspor jumlahnya turun 20,87% menjadi 240.060 ton dari realisasi tahun sebelumnya yang tercatat 303.373 ton.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper