Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Bursa (AB) masih mempertahankan laba selama kuartal I/2019, kendati sebagian besar mengalami penurunan seiring dengan investor banyak yang wait and see menjelang Pemilu April 2019.
Salah satu anggota bursa yang mengalami penurunan laba adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia, yang mana laba tahun berjalan pada kuartal pertama tahun ini tercatat turun 22,28% menjadi Rp14,71 miliar dibandingkan dengan perolehan pada kuartal I/2018 senilai Rp18,93 miliar.
Dari sisi pendapatan usaha, pendapatan dari kegiatan perantara perdagangan efek juga mencatatkan penurunan sebesar 14,61% menjadi Rp27,50 miliar dibandingkan Rp32,21 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan kegiatan penjaminan emisi efek juga mengalami penurunan 69,66% menjadi Rp130 juta dari sebelumnya Rp431,22 juta pada kuartal I/2019.
Direktur Utama Ciptadana Sekuritas Asia Ferry Budiman Tanja menjelaskan, penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh proyek investment banking perseroan yang masih terbilang sepi untuk penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan advisory selama tiga bulan pertama tahun ini. “Mungkin karena Pemilu, jadi banyak [IPO] yg di-postpone,” kata Ferry kepada Bisnis.com, Rabu (26/6/2019).
Ferry mengungkapkan, di Ciptadana Sekuritas terdapat dua calon emiten yang menunda penerbitan sahamnya. Adapun, salah satu calon emiten tersebut akan tetap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini, sedangkan yang lain akan mencatatkan sahamnya pada tahun depan.
Baca Juga
Lebih lanjut, dirinya optimistis kinerja Ciptadana Sekuritas bakal ditopang dari kegiatan perantara perdagangan efek pada semester II/2019 nanti.
Di sisi lain, PT Victoria Sekuritas justru mencetak kenaikan laba selama kuartal I/2019 seiring dengan keberhasilan menuntaskan aksi korporasi beberapa kliennya.
Direktur PT Victoria Sekuritas Indonesia Wisnu Widodo menjelaskan, perseroann telah menyelesaikan penerbitan NCD (Negotiable Certificate Of Deposit) pada Februari 2019 dan penerbitan MTN (Medium Term Note) pada Maret 2019.
“Selain itu pendapatan ditunjang pula dengan adanya pendapatan bunga atas investasi dan transaksi yang perseroan lakukan dan atas kegiatan brokerage perseroan,” jelas Wisnu.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, tercatat pertumbuhan laba tahun berjalan selama kuartal pertama tahun ini sebesar 29,64% menjadi Rp2,50 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,93 miliar.
Kenaikan pendapatan terbesar datang dari pendapatan bunga yang naik 48,81% menjadi Rp3,72 miliar dari posisi Rp2,50 miliar pada kuartal I/2018.
Sementara itu, pendapatan dari kegiata perantara perdagangan efek dan penjaminan emisi penjualan efek tercatat turun masing-masing 44,89% dan 16,37%. Namun demikian, Wisnu yakin ke depannya kegiatan penjaminan emisi masih akan menjadi penopang utama bisnis perseroan selain dari kegiatan broker.
Adapun dalam semester I/2019 ini, Victoria Sekuritas telah memboyong PT Surya Capital Tbk. (SFAN) untuk mencatatkan sahamnya di bursa dengan perolehan dana senilai total Rp39,95 miliar. Selain itu, Victoria Sekuritas juga menjadi penjamin emisi untuk penerbitan obligasi dan subdebt Bank Victoria senilai Rp350 miliar.