Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Vale SA Mengundurkan Diri, Harga Bijih Besi Terus Menguat

Bos perusahaan tambang bijih besi terbesar asal Brazil, Vale SA, mengundurkan diri menyusul kecelakaan bendungan di salah satu wilayah tambangnya yang menewaskan ratusan orang sehingga menekan pasokan global bijih besi akibat pemberhentian operasional dari tambang tersebut.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Bos perusahaan tambang bijih besi terbesar asal Brazil, Vale SA, mengundurkan diri menyusul kecelakaan bendungan di salah satu wilayah tambangnya yang menewaskan ratusan orang sehingga menekan pasokan global bijih besi akibat pemberhentian operasional dari tambang tersebut.

CEO Vale SA Fabio Schvartsman dan beberapa eksekutif senior lainnya mengundurkan diri pada Sabtu (2/3/2019) setelah jaksa penuntut negara bagian dan federal Brazil merekomendasikan pemecatan mereka kepada perusahaan pada Jumat malam.

Perusahaan tersebut mengatakan telah menunjuk Eduardo Bartolomeo yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Eksekutif Logam Dasar, sebagai kepala baru perusahaan.

Selain itu, Kepala Mineral Besi dan Batubara Vale Peter Poppinga, Direktur Perencanaan Lucio Flavio Gallon Cavalli, dan Kepala Divisi Geografis Vale Silmar Magalhaes Silva juga turut mengundurkan diri.

Adapun, pengunduran diri tersebut terjadi setelah sebuah dokumen muncul dalam beberapa pekan lalu yang menunjukkan bahwa Vale mengetahui bendungan di tambang Corrego do Feijao Vale, Minas Gerais memiliki risiko tinggi untuk jebol dan pengawas bendungan merasa berada di bawah tekanan untuk menyatakan struktur bendungan tersebut aman.

Sebagai informasi, pada awal 2019, bendungan di tambang milik Vale di kawasan Minas Gerais tersebut jebol sehingga menewaskan lebih dari 300 orang dan mencemari lingkungan dengan lumpur beracun. Kecelakaan tersebut merupakan kecelakan mematikan kali kedua yang melibatkan Vale dalam kurun waktu 4 tahun.

Akibat kejadian tersebut, harga bijih besi mengalami reli penguatan dan mencapai level tertingginya sejak 2014 seiring dengan mengetatnya pasokan global, yaitu di level US$95,91 per ton.

Goldman Sachs memprediksi bijih besi menyentuh US$80 per ton dalam 3 bulan ke depan, sebesar US$70 per ton dalam 6 bulan ke depan, dan sebesar US$65 per ton dalam 12 bulan ke depan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga bijih besi kontrak Mei 2018 di bursa Dalian Commodity Exchange (DCE) pada perdagangan Senin (4/3/2019) pukul 10.30 WIB, bergerak menguat 2,2% atau naik 2 poin menjadi US$93,94 per ton. Adapun, harga bijih besi telah bergerak menguat 16,28% sepanjang tahun berjalan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper