Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang rebound dan menguat lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (8/11/2018), saat investor mencermati potensi manfaat dari terbaginya kendali di Kongres Amerika Serikat (AS) terkait dengan kebijakan pemerintah AS.
Indeks Topix rebound dan berakhir menguat 1,74% atau 28,82 poin di level 1.681,25, setelah ditutup turun 0,42% atau 6,92 poin di posisi 1.652,43 pada Rabu (7/11).
Berdasarkan data Bloomberg, dari 2.106 saham pada indeks Topix, 1.729 saham di antaranya menguat, 323 saham melemah, dan 54 saham stagnan.
Saham Recruit Holdings Co. Ltd. dan Daikin Industries yang masing-masing naik 5,70% dan 6,82% menjadi pendorong utama atas penguatan Topix pada akhir perdagangan hari ini.
Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 rebound dan ditutup menguat 1,82% atau 401,12 poin di level 22.486,92, berakhir terkoreksi 0,28% atau 61,95 poin di posisi 22.085,80 pada Rabu (7/11).
Sebanyak 189 saham menguat, 34 saham melemah, dan 2 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Daikin Industries Ltd. (+6,82%), SoftBank Group Corp. (+2,90%), dan Fast Retailing Co. Ltd. (+1,83%) mendongkrak penguatan indeks Nikkei 225 hari ini.
Baca Juga
Di sisi lain, nilai tukar yen terpantau lanjut melemah 0,16 poin atau 0,14% ke level 113,68 yen per dolar AS hari ini pukul 14.32 WIB, setelah berakhir terdepresiasi 0,08% atau 0,09 poin di posisi 113,52.
Pada perdagangan Rabu (7/11), tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kompak naik lebih dari 2%, didorong sektor teknologi dan kesehatan saat pasar tampak lebih tenang setelah berlangsungnya pemilu kongres di negara tersebut.
Indeks S&P 500 ditutup menguat 2,12% atau 58,44 poin di 2.813,89, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 2,13% atau 545,29 poin di level 26.180,3, dan indeks Nasdaq Composite berakhir menguat 2,64% atau 194,79 poin di level 7.570,75.
Seperti banyak diantisipasi, Partai Demokrat memenangkan mayoritas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sedangkan Partai Republik yang dipimpin Presiden Donald Trump mempertahankan dominasinya di Senat AS dalam pemilu paruh waktu yang digelar pada Selasa (6/11) waktu setempat.
“Kekalahan Partai Republik AS di DPR mengisyaratkan penurunan pengaruh politik suara konservatif dan mungkin memaksa Presiden Donald Trump untuk sejalan dengan arus utama Republik di Senat,” terang riset oleh SMBC Nikko Securities, seperti dikutip Bloomberg.