Bisnis.com, JAKARTA— PT Total Bangun Persada Tbk. merealisasikan 73,75% kontrak baru dari target yang dibidik Rp4 triliun pada 2018.
Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Mahmilan Sugiyo Warsana mengungkapkan perseroan mendapatkan tambahan kontrak baru Rp346 miliar pada September 2018. Jumlah tersebut berasal dari proyek joint operation The Haven Lagoi Bay, Bintan, Kepulauan Riau.
Mahmilan mengatakan total nilai kontrak proyek tersebut senilai Rp1,15 triliun. Dari situ, emiten berkode saham TOTL tersebut mendapatkan jatah 30%.
“Perolehan kontrak sampai dengan akhir September 2018 senilai Rp2,95 triliun,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (2/10/2018).
Dengan pencapaian itu, TOTL telah merealisasikan 73,75% dari target kontrak baru 2018. Nilai yang dibidik Rp4 triliun pada tahun ini.
Di sisi lain, Mahmilan mengatakan proyek yang sedang dihitung senilai Rp9,6 triliun. Komposisi pekerjaan dalam pipeline tersebut yakni apartemen 40%, kantor 20%, kawasan terpadu 20%, serta hotel dan mal 20%.
Kendati demikian, dia menggarisbawahi risiko tertundanya perolehan kontrak. Hal itu sejalan dengan beberapa pengembang yang masih ragu-ragu untuk memulai proyek.
Mahmilan menyebut para pengembang ragu memulai proyek akibat kondisi ekonomi global, khususnya eskalasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dari dalam negeri, periode tahun politik 2019 serta perizinan dari pemerintah daerah juga menjadi pertimbangan.
“Masalah perizinan dari pemerintah daerah yang tidak mudah,” jelasnya.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, TOTL merevisi target pendapatan pada 2018. Jumlah yang dibidik diturunkan dari Rp3,1 triliun menjadi Rp2,6 triliun.
Selanjutnya, TOTL juga merevisi target laba bersih 2018. Kontraktor swasta itu menurunkan jumlah yang dibidik dari Rp250 miliar menjadi Rp210 miliar.
Sementara itu, perseroan memasang target konservatif untuk pertumbuhan periode 2019. Target kontrak baru yang dipasang pada tahun depan senilai Rp4 triliun.
Pada 2019, TOTL akan tetap menyasar proyek high rise building premium. Pasalnya, segmen tersebut dinilai mendatangkan margin yang lebih tinggi bagi perseroan.
Adapun, laba bersih yang diincar senilai Rp245 miliar dan pendapatan Rp3,1 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2018, Total Bangun Persada mengantongi pendapatan Rp1,40 triliun. Jumlah tersebut naik 2,39% dari Rp1,37 triliun pada semester I/2017.
Kendati demikian, beban pokok pendapatan TOTL turun 3,23% secara tahunan pada semester I/2018. Dengan demikian, laba kotor kontraktor swasta tersebut masih tumbuh 2,10% secara tahunan menjadi Rp240,82 miliar.
Adapun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TOTL tergerus 3,22% secara tahunan pada semester I/2018. Tercatat, terjadi penurunan dari Rp127,49 miliar menjadi Rp123,39 miliar.