Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Topix Jepang mencatat penurunan mingguan tertajam sejak Maret setelah artikel Wall Street Journal mengisyaratkan bahwa Presiden AS Donald Trump mungkin mengarahkan perhatiannya pada perdagangan dengan Jepang.
Indeks Topix ditutup melemah 0,48% atau 8,10 poin ke level 1.684,31, sekaligus mencatat penurunan mingguan sebesar 2,9%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,8% ke level 22.307,06, dengan penurunan sejak awal pekan mencapai 2,4%.
Dilansir Bloomberg, perusahaan elektronik dan produsen mobil menjadi penekan terbesar pada indeks Topix. Trump menggambarkan hubungan baiknya dengan kepemimpinan Jepang dalam panggilan telepon hari ini.
Baca Juga
Namun, Trump menambahkan bahwa hubungan baik tersebut dapat berakhir segera setelah ia memberi tahu Jepang berapa yang harus mereka bayarkan," menurut sebuah pendapat dari James Freeman dari Wall Street Journal, yang menambahkan bahwa Trump masih tampak terganggu oleh ketentuan perdagangan AS dengan Jepang.
Bursa saham Jepang juga tertekan oleh penguatan yen yang terapresiasi hingga 0,7% pada saat penutupan perdagangan bursa, di tengah kekhawatiran mengenai perdagangan, bencana alam, dan pelemahan saham teknologi AS.
"Laporan dari pernyataan Trump membuat pasar sadar akan risiko perdagangan yang dihadapi Jepang yang telah coba diabaikan," kata Yutaka Miura, analis teknikal senior di Mizuho Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.
“Penguatan yen menekan saham dengan memicu kekhawatiran atas pendapatan perusahaan lokal. Penurunan yang berkelanjutan dalam emiten teknologi AS juga negatif," lanjutnya.