Bisnis.com,JAKARTA— Korporasi farmasi pelat merah PT Indofarma (Persero) Tbk. kembali membukukan keuntungan pada semester I/2018 meski kinerja penjualan bersih masih tergerus secara tahunan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, Selasa (31/7/2018), Indofarma mengantongi penjualan bersih Rp419,28 miliar. Jumlah tersebut turun 12,87% dari periode yang sama tahun lalu Rp481,22 miliar.
Kendati demikian, beban pokok penjualan emiten berkode saham INAF itu tergerus lebih besar yakni 28,34% secara tahunan pada semester I/2018. Beban pokok penjualan turun dari Rp368,86 miliar pada semester I/2017 menjadi Rp264,33 miliar.
Dengan demikian, INAF membalikkan posisi kerugian Rp53,53 miliar yang terjadi pada semester I/2017. Perseroan kembali membukukan keuntungan Rp253,19 juta per 30 Juni 2018.
Di sisi lain, jumlah liabilitas yang dimiliki perseroan turun dari Rp1,00 triliun pada 31 Desember 2017 menjadi Rp938,33 miliar. Sementara, ekuitas naik tipis 0,05% dari Rp526,40 miliar menjadi Rp526,66 miliar.
Sampai dengan 30 Juni 2018, total aset yang dimiliki Indofarma senilai Rp1,46 triliun atau turun 4,24% dari posisi akhir 2017.
Adapun, defisit arus kas dari aktivitas operasi perseroan melebar signifikan secara tahunan. Defisit tercatat bertambah dari Rp22,34 miliar menjadi Rp214,53 miliar.