Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) berencana menambah produksi biodiesel pada 2018 seiring dengan meningkatnya permintaan.
Head of Investor Relations Sinar Mas Agro Resources and Technology Pinta Sari Chandra menyebutkan, perseroan menyambut baik rencana pemerintah untuk menjalankan program B20 dan B30 seiring dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia. Hal ini juga menjadi upaya untuk mencapai kemandirian di bidang energi seraya mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Selain program Pemerintah, prospek bisnis biodiesel juga didukung oleh permintaan global yang terus meningkat. Pada beberapa bulan terakhir, kami melihat adanya peningkatan ekspor biodiesel dari Indonesia," ujarnya kepada Bisnis pekan lalu.
Saat ini, produksi biodiesel SMAR sebagian besar dilakukan untuk pemenuhan alokasi dari pemerintah. Alokasi biodiesel periode November 2017–April 2018 dan Mei 2018 - November 2018 sekitar 221.000 kl. Volume itu meningkat kurang lebih 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, keuntungan menjual biodiesel dibandingkan CPO ialah perolehan marjin pendapatan yang lebih tinggi.
"Perseroan mendapatkan marjin tambahan dengan mengolah CPO menjadi produk bernilai tambah yang lebih tinggi seperti biodiesel," tuturnya.
Baca Juga
SMAR memulai ekspansi bisnis biodiesel dengan mengembangkan pabrik berkapasitas 300.000 ton di Kalimantan Selatan pada 2016. Selanjutnya pada kuartal II/2017, perusahaan menyelesaikan pengembangan pabrik biodiesel kedua di Jawa Barat, sehingga menambah total kapasitas pabrik menjadi 600.000 ton per tahun.
