Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keputusan Trump Merembet ke Korsel, Kospi dan Won Kompak Melemah

Koreksi indeks Kospi Korea Selatan berlanjut pada perdagangan hari ini, Rabu (9/5/2018), bersama depresiasi nilai tukar won terhadap dolar AS.
Bursa Korea Kospi/Reuters
Bursa Korea Kospi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Koreksi indeks Kospi Korea Selatan berlanjut pada perdagangan hari ini, Rabu (9/5/2018), bersama depresiasi nilai tukar won terhadap dolar AS.

Kospi berakhir turun 0,24% atau 5,83 poin di level 2.443,98, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan tipis 0,04% atau 0,90 poin di posisi 2.450,71. Pada perdagangan Selasa (8/5), Kospi berakhir melemah 0,47% atau 11,57 poin di level 2.449,81.

Sebanyak 333 saham menguat, 389 saham melemah, dan 48 saham stagnan dari 770 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Sejumlah saham terpantau membebani pergerakan Kospi, di antaranya SK Chemicals Co. Ltd. (-0,30%) dan Jin Air Co. Ltd. (-4,05%). Saham Samsung Electronics Co. Ltd. juga melemah 3,23% ke posisi 50.900.

Di sisi lain, saham Dong Ah Tire & Rubber Co. Ltd./New dan BGF retail Co. Ltd. yang masing-masing naik 0,37% dan 0,25% berada di antara saham yang bergerak positif dan membatasi penurunan Kospi hari ini.

Sejalan dengan Kospi, nilai tukar won berakhir melemah 0,40% atau 4,30 poin di level 1.080,90, setelah dibuka dengan depresiasi 0,18% atau 1,97 poin di posisi 1.078,57.

Menurut pernyataan dari Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korsel, pihak kementerian hari ini menggelar pertemuan dengan para penyuling minyak lokal termasuk Hyundai Oilbank, untuk membahas keputusan Amerika Serikat (AS) keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran yang dibuat pada tahun 2015.

Dilansir Bloomberg, pemerintah Korsel telah membentuk satuan tugas untuk menganalisis dampak pemulihan sanksi AS terhadap Iran, sehubungan dengan ekonomi Korea Selatan.

Sanksi AS terhadap Iran berdampak pada perdagangan Korea Selatan secara keseluruha, termasuk impor minyak, dan transaksi keuangan dengan Iran. Perdagangan Korsel dengan Iran meningkat secara dramatis setelah kesepakatan nuklir 2015.

Secara keseluruhan, volume perdagangan Korsel dengan Iran naik 43,5% y-o-y pada tahun 2017. Korsel terus memantau progres sanksi serta mempersiapkan langkah-langkah untuk meminimalkan potensi dampak negatif.

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

9/5/2018

2.443,98

-0,24%

8/5/2018

2.449,81

-0,47%

4/5/2018

2.461,38

-1,04%

3/5/2018

2.487,25

-0,73%

2/5/2018

2.505,61

-0,39%

 Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper