Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Manufaktur Korsel Berkontraksi, Indeks Kospi Tergelincir

Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (2/5/2018), mamatahkan penguatan selama tiga sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Bursa Korea Kospi/Reuters
Bursa Korea Kospi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (2/5/2018), mamatahkan penguatan selama tiga sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Kospi berakhir melemah 0,39% atau 9,77 poin di level 2.505,61, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,01% atau 0,37 poin di posisi 2.515,75. Pada perdagangan Senin (30/4), Kospi berakhir menguat 0,92% atau 22,98 poin di posisi 2.515,38.

Sebanyak 434 saham menguat, 270 saham melemah, dan 57 saham stagnan dari 770 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Sejumlah saham terpantau membebani pergerakan Kospi, di antaranya SK Chemicals Co. Ltd. (-0,99%), KC Tech Co. Ltd./New (-2,59%), dan Lotte Confectionery Co. Ltd. (-2,11%).

Di sisi lain, saham Cuckoo Homesys Co. Ltd. dan Dong Ah Tire & Rubber Co. Ltd./New yang masing-masing naik 0,94% dan 0,36% berada di antara saham yang bergerak positif dan membatasi penurunan Kospi hari ini.

Sejalan dengan Kospi, nilai tukar won berakhir melemah 0,62% atau 6,68 poin di level 1.076,13, pelemahan di hari kedua berturut-turut. Pada perdagangan Senin (1/5), won ditutup terdepresiasi 0,13% atau 1,40 poin di posisi 1.069,45.

“Won memperpanjang pelemahannya di tengah tren penguatan dolar AS yang telah membebani mayoritas nata uang Asia pekan ini,” ujar Ha Jun-Woo, currency dealer di Daegu Bank, seperti dikutip Bloomberg.

Di sisi lain, menurut sebuah survei industri, sektor manufaktur Korea Selatan mengalami kontraksi lebih lanjut pada April, seiring menurunnya jumlah pesanan dari klien-klien domestik dan asing.

Berdasarkan laporan Purchasing Managers’ Index (PMI) atau indeks manajer pembelian manufaktur yang dirilis Nikkei, PMI manufaktur Korea Selatan turun ke posisi 48,4 pada April dari 49,1 pada bulan Maret. Seperti diketahui, angka di bawah level 50 menunjukkan adanya kontraksi.

Survei tersebut menunjukkan bahwa penjualan luar negeri, terutama ke China dan Jepang, telah menurun.

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

2/5/2018

2.505,61

-0,39%

30/4/2018

2.515,38

+0,92%

27/4/2018

2.492,40

+0,68%

26/4/2018

2.475,64

+1,10%

 Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper