Bisnis.com, JAKARTA—PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. siap menerbitkan emisi obligasi berkelanjutan senilai Rp1,2 triliun pada pertengahan 2018.
Direktur Keuangan Tiphone Mobile Indonesia Meijaty Jawidjaja mengungkapkan, total emisi penawaran umum berkelanjutan (PUB) perseroan senilai Rp2 triliun. Pada tahap awal, emisi yang diterbitkan senilai Rp1,2 triliun untuk menggantikan obligasi yang akan jatuh tempo.
“Penerbitan obligasi ini, akan menggantikan obligasi yang akan jatuh tempo pada tengah tahun ini,” ungkapnya usai rapat umum pemegang saham luar biasa, Kamis (5/4/2018).
Sekretaris Perusahaan Tiphone Mobile Indonesia Semuel mengungkapkan, lembaga pemeringkat yang akan menyematkan rating berasal dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Saat ini, rating untuk penawaran umum berkelanjutan (PUB) TELE belum dirilis. Sebagai gambaran, rating obligasi yang akan jatuh tempo pada pertengahan tahun ini adalah idA.
Semuel menuturkan, sisa obligasi berkelanjutan senilai Rp800 miliar, akan diterbitkan pada 2019, mengingat adanya obligasi perseroan yang akan jatuh tempo pada 2019.
Di sisi lain, TELE juga mengalokasikan belanja modal senilai Rp50 miliar untuk memperkuat entitas anak yakni Tele Utana Nusantara (Teleshop) untuk ikut terlibat dalam bisnis teknologi keuangan (fintech). Melalui Teleshop, jaringan tradision yang sudah dibangun selama ini bisa semakin maksimal.
Dengan menggunakan aplikasi Teleshop, katanya, pelanggan bisa melakukan pembayaran asuransi, BPJS, transportasi, telepon, pulsa, internet hingga uang elektronik. Saat ini, Teleshop sudah memiliki 25.000 agen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Secara umum, Tiphone Mobile Indonesia memiliki 250.000 reseller aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan juga memiliki 200 cabang, 400 outlet dan 96 layanan service center.