Bisnis.com, JAKARTA--Berlanjutnya akumulasi pembelian Surat Utang Negara di tengah membaiknya persepsi risiko menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara pada hari Jumat (30/11/2017) pekan lalu.
I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan bahwa surat utang global yang mengalami kenaikan harga dorong kenaikan harga SUN. Adapun kenaikan harga US Treasury didorong oleh investor yang mencari keamanan setelah adanya laporan dari Flynn.
Yield surat utang global Jumat pekan lalu kompak turun sehingga mendorong penguatan harga. Berikut posisi yield sejumlah surat utang global:
UST 10Y: 2.363% -0.025 bps
UST 30Y: 2.758% -0.066 bps
Gilt 10Y: 1.229% -0.111 bps
Bund 10Y: 0.312% -0.068 bps
Di pasar SUN Indonesia, perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 2 - 3 bps dengan harga naik hingga sebesar 8 bps. Berikut posisi yield dan harga seri acuan:
FR61: 6.031% -0.33 bps, harga 1.3 bps
FR59: 6.497% -0.76 bps, harga 5.4 bps
FR74: 7.031% 0.12 bps, harga -1.1 bps
FR72: 7.232% -0.98 bps, harga 10.6 bps
Baca Juga
Adapun secara teknikal, harga SUN panjang masih terlihat berada di area konsolidasi, sementara harga SUN dengan tenor pendek mengalami tren kenaikan.
"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN akan masih akan bergerak mengalami kenaikan di tengah tingginya volume perdagangan SUN serta investor asing yang memasukkan dananya ke SBN," ungkap Made dalam riset harian, Senin (4/12/2017).
"Sementara itu, harga SUN dengan denominasi dollar Amerika kami perkirakan juga akan mengalami kenaikan di tengah imbal hasil surat utang global cenderung mengalami penurunan," lanjutnya.
Sejumlah seri yang direkomendasikan Made hari ini yakni FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072.
Jumat pekan lalu, SUN diperdagangkan dengan volume senilai Rp11,05 triliun dari 37 seri, nilai seri acuan sebesar Rp2,55 triliun. Sementara itu, obligasi korporasi diperdagangkan dengan volume senilai Rp665,85 miliar dari 40 seri.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup pada posisi Rp13.526, turun 26 poin atau menguat 0,19% setelah bergerak di kisaran Rp13.513 - Rp13.537.