Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan Hong Kong berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (2/11/2017), seiring dengan keresahan pasar global di tengah penantian investor atas sejumlah agenda utama di Amerika Serikat (AS).
Pada saat yang sama, investor juga mencermati dampak potensi perubahan kebijakan yang dapat mengubah struktur saham ‘H-shares’ atau saham perusahaan daratan China yang terdaftar di Hong Kong.
Indeks Hang Seng ditutup melemah 0,26% atau 75,42 poin di 28.518,64, setelah dibuka dengan kenaikan 0,04% atau 10,89 poin di posisi 28.604,95.
Sebanyak 14 saham menguat, 35 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.
Saham Hengan International Group Co. Ltd. yang drop 3,27% memimpin pelemahan saham pada indeks Hang Seng di akhir perdagangan, diikuti China Mengniu Dairy Co. Ltd. (-1,86%) dan Galaxy Entertainment Group Ltd. (-1,72%).
Dilansir Reuters, perhatian pasar saat ini tertuju pada pengumuman atas siapa yang akan memimpin bank sentral AS The Federal Reserve saat masa jabatan Gubernur Janet Yellen berakhir pada Februari 2018.
Menurut sumber terkait, Gedung Putih berencana mencalonkan anggota Dewan Gubernur Jerome Powell untuk posisi tersebut.
Investor juga mencermati dampak perubahan kebijakan potensial terkait ‘H-shares’. Media China Caixin melaporkan bahwa Dewan Negara China berencana untuk menghidupkan kembali sebuah kebijakan yang akan memungkinkan perusahaan-perusahaan daratan utama untuk secara bebas mengubah ‘saham dalam negeri’ yang tidak terdaftar menjadi ‘H-shares’.