Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keputusan MSCI Ancam Peran Hong Kong, Indeks Hang Seng Melemah

Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (21/6/2017), akibat kekhawatiran bahwa keputusan MSCI untuk menyertakan lebih banyak saham daratan China dalam indeks acuannya akan mengancam peran Hong Kong sebagai gerbang utama investor global ke China.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (21/6/2017), akibat kekhawatiran bahwa keputusan MSCI untuk menyertakan lebih banyak saham daratan China dalam indeks acuannya akan mengancam peran Hong Kong sebagai gerbang utama investor global ke China.

Indeks Hang Seng ditutup melemah 0,57% atau 148,46 poin ke 25.694,58, setelah dibuka turun 0,35% atau 90,77 poin di posisi 25.752,27. Adapun pada perdagangan Selasa (20/6), Hang Seng berakhir turun 0,31% atau 81,51 poin di posisi 25.843,04.

Mayoritas sektor melemah, dengan saham finansial dan properti memimpin pelemahan. Sebanyak 8 saham menguat, 41 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.

Saham China Petroleum & Chemical Corp. yang drop 2,52% memimpin pelemahan saham pada indeks Hang Seng di akhir perdagangan, diikuti oleh Wharf Holdings Ltd./The (-1,94%) dan Hang Lung Properties Ltd. (-1,92%).

Pelemahan di Hong Kong berbanding terbalik dengan penguatan pada indeks saham Shanghai. Hal ini menyoroti perubahan lanskap investasi di China setelah MSC Inc. siap untuk menambahkan 222 saham A berdenominasi yuan ke dalam indeks Emerging Markets MSCI mulai Juni 2018.

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,52% ke level 3.156,21, setelah dibuka dengan kenaikan 0,29% di posisi 3.148,99. 

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir naik tajam 1,17% atau 41,46 poin ke 3.587,96, level penutupan tertinggi sejak 31 Desember 2015.

“Pasar Hong Kong tertekan akibat antisipasi aliran dana keluar dalam jangka panjang karena penyertaan itu,” ujar  Alex Wong, Direktur Ample Finance Group, seperti dikutip dari Reuters.

Volume perdagangan di Hong Kong telah mengalami tekanan dalam beberapa tahun terakhir dari meningkatnya jumlah ETF China yang berbasis di negara lain.

 

Pergerakan Indeks Hang Seng

Tanggal

Level

Perubahan

21/6/2017

25.694,58

-0,57%

20/6/2017

25.843,04

-0,31%

19/6/2017

25.924,55

+1,16%

16/6/2017

25.626,49

+0,24%

15/6/2017

25.565,34

-1,20%

Sumber: Bloomberg

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper