Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yakni Gain and Win Pte. Ltd melepas 51% saham di PT Dairi Prima Mineral ke China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering & Construction Co. Ltd.
Sekretaris Perusahaan BRMS Muhammad Sulthon mengatakan Gain and Win Pte. Ltd dan China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering & Construction Co. Ltd. telah melakukan penandatanganan kesepakatan penjualan saham (share purchase agreement) pada 29 April 2017.
Dia mengungkapkan penjualan saham tersebut baru akan berlaku efektif setelah diperolehnya persetujuan pemeegang saham, persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal, persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, peretujuan lain yang dipersyaratkan dalam peraturan pasar modal dan perundangan Indonesia serta persetujuan lain yang dipersyaratkan berdasarkan hukum Republik Rakyat China.
“Penjualan 51% saham Dairi Prima Mineral akan meningkatkan kinerja grup perseroan secara keseluruhan,” katanya dalam keterbukaan informasinya, Selasa (2/5/2017).
Sulthon menambahkan melalui perjanjian saham tersebut Dairi Prima Mineral juga memiliki kesempatan memperoleh pendanaan baru dengan struktur utang yang lebih baik untuk mengembangkan proyeknya.
Pada 22 Oktober 2013, kedua perusahaan –Dairi Prima Mineral dan China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering & Construction Co. Ltd.—melakukan perjanjian kerjasama strategis.
Usai perjanjian tersebut, pada April 2014, kedua perusahaan melakukan penandatangan desain rekayasa, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement and construction/EPC) untuk membangun dan memonetisasi cadangan lead dan zinc di area Anjing Hitam.
Pada Februari 2017, induk BRMS yakni PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mengungkapkan jika anak usaha perseroan BRMS memang tengah mengincar partnership dengan sejumlah pihak untuk pengembangan aset-aset tambangnya.
Direktur Utama BUMI Ary S. Hudaya mengatakan anak usaha BUMI, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) saat ini tengah melakukan fase persiapan pengembangan tambang di ketiga aset utama mereka.
Dia mengungkapkan skema kerjasama dan kebutuhan pendanaan sangat bergantung dari pemilihan metode panambangan. Dari data cadangan, lanjutnya, aset PT Gorontalo Minerals lebih cocok untuk dikembangkan menggunakan tambang terbuka, sedangkan untuk aset PT Citra Palu Minerals dan PT Dairi Prima Mineral lebih cocok untuk dikembangkan menggunakan tambang bawah tanah.
Untuk tambang lead yang dikelola Dairi Prima, nantinya pihaknya akan memasok mineral mentah ke smelter zinc yang ada di Sumatra sehingga perseroan tidak akan membangun smelter sendiri. “Kami sedang jajaki kerjasama dengan mereka [pemilik smelter],” katanya.