Bisnis.com, JAKARTA - Emiten agribisnis PT Indo Komoditi Korpora Tbk. mengantongi kenaikan laba bersih sebesar 170,89% menjadi Rp3,63 miliar sepanjang Januari-September 2016.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Kamis (10/11), emiten yang kembali mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada akhir September 2016 ini meraih total pendapatan usaha sebesar Rp291,39 miliar.
Capaian tersebut turun tipis sebesar 0,95% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp294,07 miliar.
Pendapatan emiten bersandi saham INCF ini bersumber dari penjualan produk olahan karet jenis SIR 20 sebesar Rp285,27 miliar dan jelutung kering sebesar Rp6,12 miliar.
Dari sisi biaya, beban perseroan relatif stabil. Namun, beban umum dan administrasi turun 19% menjadi Rp16,73 miliar.
Penurunan tersebut berdampak positif terhadap profitabilitas INCF. Hasilnya, laba bersih yang dibukukan INCF melesat 170,89% dari Rp1,34 miliar pada akhir September 2015 menjadi Rp3,63 miliar pada akhir September 2016.
Sebelumnya, Direktur Utama Indo Komoditi Korpora Sujaka Lays optimistis outlook harga komoditas karet akan meningkat pada 2017. Kenaikan harga itu berpotensi mengerek pendapatan dan laba perseroan.
"Tahun ini sudah bottom. Tahun depan saya lihat ada peningkatan harga. La nina akhir tahun ini bisa berpengaruh ke suplai bahan baku, kalau suplai kurang saat demand naik, harga bergerak naik," pungkasnya.
KINERJA EMITEN: Laba Bersih INCF Naik 170,89%
Emiten agribisnis PT Indo Komoditi Korpora Tbk. mengantongi kenaikan laba bersih sebesar 170,89% menjadi Rp3,63 miliar sepanjang Januari-September 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
18 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
18 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
50 menit yang lalu