LOGAM MULIA: Permintaan Naik Jelang Musim Festival di India, Emas Terus Menguat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas Comex terpantau tetap menguat pada perdagangan hari kedua, Rabu (26/10/2016), ditopang oleh kuatnya permintaan fisik bagi logam mulia yang menutupi efek pergerakan stabil dolar AS.

Harga emas Comex kontrak Desember menguat 0,17% atau 2,20 poin ke US$1.275,80 per ounce pada pukul 14.15 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,03% atau 0,40 poin di posisi 1.274 per ounce.

Seperti dilansir Reuters hari ini, permintaan bagi emas diperkirakan meningkat menjelang musim festival di India pada akhir Oktober, seperti Dhanteras dan Diwali, yang merupakan waktu dimana emas secara tradisional diberikan sebagai hadiah.

“Perbaikan permintaan fisik memberikan landasan untuk adanya reli pada perdagangan. Investor emas mengenyampingkan dampak negatif terhadap emas dari menguatnya dolar AS,” ujar James Steel, Analis HSBC dalam risetnya.

Meski di sisi lain kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga AS pada Desember telah meningkat, lajunya diperkirakan tidak akan terlalu tinggi.

“Yellen [Gubernur The Fed] mungkin akan menaikkan suku bunga saat ini, namun arahnya akan sangat rendah, jadi suku bunga di AS secara riil akan turun ke wilayah yang lebih negatif,” ujar Dominic Schnider dari UBS Wealth Management.

Sementara itu, agenda pemilihan Presiden AS pada 8 November mendatang diprediksi akan mendukung pergerakan harga emas.

“Kegelisahan dari pemilihan Presiden AS sendiri seharusnya cukup untuk mendukung harga emas,” papar para Analis OCBC dalam risetnya.

Sejalan dengan emas, harga perak kontrak Desember terpantau juga menguat 0,17% atau 0,030 poin ke US$17,810 per ounce, meski dibuka turun tipis 0,06% atau 0,010 poin di posisi 17,770.

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,11% atau 0,106 poin ke level 98,613 pada pukul 14.16 WIB setelah sempat menguat.

Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):

Sumber: Bloomberg