Riyanto Soewarno sebagai direktur utama yang diberhentikan belum menjawab panggilan telepon dan pesan singkat yang dikirimkan oleh Bisnis.com.
Riyanto yang pernah menjabat sebagai direktur pengembangan PT Pertamina Hulu Energi dan direktur operasi PT Pertamina EP, ingin membawa SUGI ke arah yang lebih baik.
Pelemahan harga minyak dunia ke level US$27 per barel membuat pendapatan perseroan pasti tertekan. "Untuk itu, sebagai perusahaan yang bergerak di minyak, kami banyak berhitung. Kami beralih fokus ke gas karena untuk dijual lebih menarik dibandingkan tahun lalu," katanya dalam paparan publik sesaat setelah dirinya diangkat.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengaku belum menerima laporan pemberhentian direksi Sugih Energy. Otoritas pasar modal akan melakukan pengecekan terkait hal tersebut.
"(Komisaris bisa mencopot direksi) tergantung AD/ART. Saya akan cek dulu karena biasanya mereka lapor," tuturnya melalui pesan singkat. Ada apa dengan SUGI?