Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambah Pabrik, DSFI Bidik Kenaikan Laba 47%

Emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk., (DSFI) membidik pertumbuhan penjualan 2016 mencapai 19% dan laba bersih 47,33%. Untuk memacu kinerja, perseroan bakal menambah tiga pabrik baru.
Ilustrasi/bkipm.kkp.go.id
Ilustrasi/bkipm.kkp.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk., (DSFI) membidik pertumbuhan penjualan 2016 mencapai 19% dan laba bersih 47,33%. Untuk memacu kinerja, perseroan bakal menambah tiga pabrik baru.

Johanes Sarsito, Direktur Utama DSFI, menuturkan Dharma Samudera menargetkan volume penjualan sebesar 8.318 ton senilai Rp663,13 miliar dan laba bersih Rp19,949 miliar. Pasar ekspor diharapkan berkontribusi Rp643,09 miliar dengan estimasi 7.023 ton, sedangkan lokal Rp20,04 miliar dengan kapasitas 1.295 ton.

Menurutnya, komposisi pasar ekspor tidak akan terlalu berubah dari periode-periode sebelumnya. Tahun lalu, kue pemasaran perusahaan mencakup Amerika Serikat 43%, Eropa 21%, Australia 12%, Jepang 9%, Rusia 3%, dan negara-negara lain 12%.

"Komposisi Australia bisa meningkat hingga 15% tahun ini, karena produk yang tidak bisa dijual ke AS dan Eropa tetap diterima di sana," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Sebelumnya pada 2014, pasar Negeri Kangguru berkontribusi 9%. Secara keseluruhan, tahun lalu perusahaan merealisasikan penjualan senilai Rp557,26 miliar dengan volume 7.299 ton.

Pemasaran ke luar negeri mencapai 6.134 ton dengan nilai Rp537,94 miliar. Sedangkan konsumsi lokal menyerap 1.165 ton dengan nilai Rp19,32 miliar. Total laba bersih yang berhasil dikumpulkan berjumlah Rp13,54 miliar, naik 13,9% dari tahun sebelumnya.

Pada kuartal I/2016, perusahaan membukukan penjualan Rp147,91 miliar dengan volume 1.980 ton. Pasar ekspor menyerap 1.616 ton senilai Rp141,73 miliar, dan pasar lokal mengonsumsi 364 ton senilai Rp6,18 miliar.

Adapun total laba tahun berjalan kuartal pertama berjumlah Rp2,453 miliar. Pergerakan harga saham bersisar Rp78-Rp132 per lembar.

Saut Marbun, Sekeretaris Perusahaan DSFI, mengatakan untuk mendorong kinerja manajemen akan membentuk tiga pabrik kerjasama operasi (KSO) baru di Ambon, Maluku; Manado, Sulawesi Utara, dan Papua.

Sebelumnya, perusahaan mengandalkan tiga pabrik KSO di Kec. Brondong, Lamongan, Jawa Timur; Banggai, Sulawesi Tengah; dan Makassar, Sulawesi Selatan

Kapasitas produksi masing-masing pabrik KSO berkisar 100-200 ton per bulan. DSFI juga memiliki pabrik mandiri di Jakarta dan Kendari dengan total kapasitas produksi 10.000 ton.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper