Bisnis.com, JAKARTA- Bursa Efek Indonesia melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Golden Retailindo Tbk. (GOLD) lantaran harga sahamnya melejit 91,23% dalam seminggu terakhir.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, penghentian sementara perdagangan saham GOLD dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.
Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy dan Kadiv Operasional Perdagangan BEI EEko Siswanto menuturkan suspensi dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi saham GOLD.
Pada perdagangan Rabu (17/2/2016), saham Global Retailindo Tbk. ditutup pada level harga Rp285 per saham. Namun, pada Selasa (23/2/2016), harga saham GOLD ditutup pada level Rp545 atau naik 91,23% dalam lima hari perdagangan.
Otoritas bursa menambahkan suspensi saham GOLD dilakukan dalam rangka cooling down pada perdagangan Rabu (24/2/2016).
Berdasarkan data Bloomberg, dua sekuritas yang memborong saham GOLD, yakni Phillip Securities Indonesia Rp58,58 miliar dan Danareksa Sekuritas Rp55,57 miliar.
Sebelumnya, pada Jumat (19/2/2016), Direktur Utama GOLD Kenny Wirya menyampaikan keterbukaan informasi tentang rencana penjualan 90% atau 257,4 juta saham kepada PT Amanda Cipta Persada, PT Lancar Distrindo, PT Mulia Sukses Mandiri, PT Karya Generasi Gemilang, PT Sukses Prima Sakti, dan Jonathan Chang. PT Amanda Cipta Persada selanjutnya menjadi pengendali baru GOLD.
GERAK GOLDEN RETAILINDO: Naik 91 Persen, BEI Suspensi Saham GOLD
Bursa Efek Indonesia melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Golden Retailindo Tbk. (GOLD) lantaran harga sahamnya melejit 91,23% dalam seminggu terakhirn
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

16 jam yang lalu
Adhi Karya’s Profit Shrinks, Debt Still Overwhelming

21 jam yang lalu
Auto Stocks React to GIIAS 2025 Amid Sector Slowdown
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

10 jam yang lalu
AADI & SCMA Resmi Masuk LQ45, Bagaimana Prospek Sahamnya?

10 jam yang lalu