Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar: Rupiah Menguat. Ini Faktor Penyebabnya

Menguatnya nilai tukar rupiah disebabkan oleh sejumlah faktor baik eksternal maupun internal.
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu (7/10/2015) ditetapkan di Rp14.065 menguat 317 poin atau terapresiasi 2,2% dari hari sebelumnya yang ditetapkan pada level Rp14.382 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada Selasa (6/10/2015) ditutup pada level Rp14.241 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan menguatnya nilai tukar rupiah disebabkan oleh sejumlah faktor baik eksternal maupun internal.

"Penguatan rupiah memang ada kontribusi dari global, seperti data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang baru saja dipublikasikan," ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (7/10/2015).

Data ketenagakerjaan AS menyebutkan bahwa penyerapan tenaga kerja hanya bertambah 142.000, orang, jauh di bawah target sebesar 201.000 orang. Namun, data tentang pengangguran tetapnya masih tinggi, yakni sebesar 5,1%.

"Dengan data ini, ada harapan The Fed akan menunda kenaikan suku bunganya. Spekulasi ini lah yang menguatkan rupiah," katanya.

Lana menambahkan, penguatan rupiah juga dipengaruhi banyaknya dana asing yang masuk terutama di bond market.

Di pasar equity atau saham, dana yang masuk sekitar US$800 juta.

"Dana di bond market lebih besar. Cuma yang beli siapa tidak tahu. Dua hari lagi kita baru tahu apakah yang beli bank sentral atau investor fund manager," ucapnya.

Dia menuturkan saat ini mulai ada sentimen positif dan confidence investor asing terhadap kondisi ekonomi Indonesia sehingga membuat penguatan pada nilai tukar rupiah.

"Kalau emerging market sudah ada sentimen positif, Indonesia akan kena juga. Kita kebawa sentimen positif bagus, cuma sampai kapan tidak tahu, bisa saja sampai akhir tahun," tutur Lana.

Poin-poin pokok penyebab penguatan rupiah:

  • Adanya aliran net buy asing beberapa hari terakhir di pasar saham, yang membutuhkan konversi valas ke rupiah.
  • Intervensi Bank Indonesia sejalan dengan tren penguatan rupiah
  • Aliran dana masuk menyusul aksi korporasi besar di bursa efek Indonesia seperti rights issue HM Sampoerna
  • Dana masuk dari komitmen bilateral dalam kerjasama B-to-B melalui BUMN
  • Penghemaatan impor BBM setelah beroperasinya kilang baru di Cilacap
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper