Bisnis.com, JAKARTA - Harga tembaga diprediksi akan jatuh ke level terendah dalam empat bulan terakhir menjelang rilis data manufaktur China untuk bulan ini versi HSBC dan Markit Economic.
Pasar berspekulasi data manufaktur China masih akan lanjut melemah untuk bulan ini.
Pada perdagangan hari ini sampai pukul 10.21 WIB, harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,1% menjadi US$5.665 per metrik ton.
Sedangkan harga tembaga berjangka di New York Commodity Exchange (Comex) turun 0,04% menjadi US$2,57 per pon.
Kepala Investasi Ayers Alliance Securities, Jonathan Barrat mengatakan harga tembaga masih berpotensi untuk melemah dan semua itu tergantung apa yang terjadi di China.
Data manufaktur China diprediksi kembali terkontraksi dengan berada di level 49,5. Kontraksi itu menjadi bulan keempat untuk data manufaktur Negeri Tirai Bambu tersebut.
Pada akhir pekan lalu, sebagian besar logam industri kecuali timah mengalami pelemahan karena kekhawatiran permintaan China akan terus menyusut sepanjang tahun ini.
HARGA TEMBAGA 22 Juni: Berpotensi Jatuh ke Level Terendah
Harga tembaga diprediksi akan jatuh ke level terendah dalam empat bulan terakhir menjelang rilis data manufaktur China untuk bulan ini versi HSBC dan Markit Economic.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Surya Rianto
Editor : Yusran Yunus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

4 jam yang lalu
Harga Emas Masih Berpeluang Bullish, Intip Target Terdekat!
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
