Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran Saham Perdana Merdeka Copper Gold Kelebihan Permintaan

Penawaran saham IPO PT Merdeka Copper Gold dikabarkan mendulang kelebihan permintaan (oversubscribed). Anak usaha Grup Saratoga itu menawarkan 874,36 juta saham IPO di kisaran Rp1.800-Rp2.100 per lembar saham.
Ilustrasi tambang emas/Bisnis.com
Ilustrasi tambang emas/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Penawaran saham IPO PT Merdeka Copper Gold dikabarkan mendulang kelebihan permintaan (oversubscribed). Anak usaha Grup Saratoga itu menawarkan 874,36 juta saham IPO di kisaran Rp1.800-Rp2.100 per lembar saham.

Garibaldi Thohir, pemegang saham Merdeka Copper Gold, mengatakan penawaran saham perdana kelebihan permintaan. Dia tidak mengetahui berapa besar permintaan dari investor. "Saya dengar kelebihan permintaan. Ini respon yang cukup bagus," kata Garibaldi, Rabu, (3/6/2015). 

Garibaldi memegang 10,6% saham dalam Merdeka Copper per akhir Desember 2014. Merdeka Copper ialah perusahaan tambang emas fan tembaga yang belum berproduksi.

Garibaldi mengatakan dengan tercatatnya Merdeka Copper di lantai bursa nantinya, perusahaan dapat menjadi pionir bagi perusahaan tambang yang belum berproduksi untuk memanfaatkan ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ketentuan tersebut yakni Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor I-A.1 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara. "Ini tambang non-operasional pertama yang listing," ucap Garibaldi.

Menurutnya, dia salah satu orang yang berjuang agar perusahaan tambang yang belum berproduksi dapat menggelar IPO. Garibaldi menilai banyak perusahaan tambang yang belum berproduksi di Indonesia pada akhirnya mencatatkan diri di bursa Kanada, Singapura, dan Australia yang terbuka dengan perusahaan tambang belum berproduksi.

"Saya mendekati teman-teman di BEI dan kami ke OJK. Saya bilang sayang aset di Indonesia tapi listing di bursa lain. Kalau [listing] di Indonesia multiplier effect kan besar," tutur Garibaldi.

Saham Merdeka Copper dimiliki oleh Saratoga 25,7%, Grup Provident 32,8%, perorangan 31%, dan Pemda Banyuwangi 10%. Dibalik Saratoga dan Provident adalah taipan Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, sehingga ada tiga taipan yang terlibat dalam perusahaan tambang tersebut, ditambah Garibaldi Tohir.

Merdeka Copper diklaim memiliki cadangan emas terbesar kedua setelah Freeport Indonesia. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper