Bisnis.com, JAKARTA-- PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., perusahaan konstruksi milik negara, memperkirakan bakal mengumpulkan pendapatan Rp4,05 triliun sejak awal tahun ini hingga pekan terakhir Mei 2015 atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp4,04 triliun.
Berdasarkan dokumen perseroan yang diperoleh Bisnis dari anggota Komisi VI DPR, emiten berkode saham PTPP itu selalu membukukan pendapatan yang lebih tinggi di setiap bulan dalam kurun Januari-Maret dibandingkan dengan proyeksi yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2015.
Pada April 2015, Pembangunan Perumahan memperkirakan mengumpulkan pendapatan Rp2,9 triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Rp2,8 triliun yang ditetapkan oleh perseroan pada awal tahun dalam RKAP.
Pada Juni 2015, perusahaan membidik pendapatan sebesar Rp5,5 triliun dan diharapkan terus meningkat menjadi Rp7,02 triliun pada Juli, Rp8,83 triliun (Agustus), Rp10,95 triliun (September), Rp13,42 triliun (Oktober), Rp16,17 triliun (November) hingga Rp19,18 triliun pada akhir tahun ini.
Sementara itu, dari pendapatan yang dibukukan perusahaan pada Mei 2015, Pembangunan Perumahan memperkirakan bakal mengumpulkan laba bersih Rp138,46 miliar pada Mei 2015 atau mencapai 116% dari proyeksi RKAP sebesar Rp118,86 miliar.
Pada Juni 2015, laba perusahaan diharapkan dapat meningkat menjadi Rp174,58 miliar, kemudian Rp214,31 miliar (Juli), Rp289,72 miliar (Agustus), Rp375,97 miliar (September), Rp497,16 miliar (Oktober), Rp626,76 miliar (November) dan Rp730,3 miliar pada akhir tahun.
Sejumlah proyek yang kini tengah digarap oleh PTPP antara lain 6 ruas jalan tol di Jakarta, dermaga Kuala Tanjung di Sumatera Utara, ruas jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi, pembangkit listrik Lau Gunung Hydro, pabrik Precast di Lampung dan sebagainya.
PTPP Perkirakan Pendapatan per Mei Tembus Rp4 Triliun
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., perusahaan konstruksi milik negara, memperkirakan bakal mengumpulkan pendapatan Rp4,05 triliun sejak awal tahun ini hingga pekan terakhir Mei 2015 atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp4,04 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Gita Arwana Cakti
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu