Bisnis.com, JAKARTA--Harga timah di pasar berjangka mengalami penurunan hampir 2% seiring merosotnya kinerja industri di China dan berhentinya pertambangan di Chile.
Indeks Comex menunjukkan harga timah di pasar berjangka untuk pengiriman Mei turun 1,5% ke posisi US$276,75 per pon. Di London Metal Exchange (LME), harga timah untuk pengiriman tiga bulan ke depan jatuh 1,9% menjadi US$6,055 per metrik ton atau setara dengan US$2,75 per pon. Secara keseluruhan, harga komoditas ini sudah turun 3,9% dalam setahun terakhir.
Laba perusahaan-perusahaan China anjlok 4,2% pada Januari dan Februari. Negeri Tirai Bambu ini merupakan konsumen metal terbesar dunia, demikian dilansir Bloomberg, Sabtu (28/3/2015).
Sementara, perusahaan timah yang dimiliki Pemerintah Chile yaitu Codelco, terpaksa berhenti beroperasi selama beberapa hari lantaran hujan deras melanda.
Empat tambangnya baru dibuka pada Kamis. Pada hari yang sama, harga timah sempat melonjak 2,8% didukung oleh kekhawatiran pasar atas serangan Arab Saudi ke Yaman.
Namun, situasi di Yemen yang dipandang terkendali membuat harga metal ini kembali terperosok. "Dengan tidak berlanjutnya masalah keamanan di sana, harga minyak turun dan balik menekan metal," ujar Senior Commodity Strategist TD Securities Mike Dragosits.
Harga Timah Turun Dipicu Isu China & Chile
Harga timah di pasar berjangka mengalami penurunan hampir 2% seiring merosotnya kinerja industri di China dan berhentinya pertambangan di Chile.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Margrit
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

3 jam yang lalu
Harga Emas Masih Berpeluang Bullish, Intip Target Terdekat!
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
