Bisnis.com, MELBOURNE-- Harga minyak mentah dunia kembali mengalami penurunan setelah sempat mencetak kenaikan bulanan pertama sejak Juni tahun lalu akibat melonjaknya produksi OPEC yang melampaui kuota kolektif mereka.
Berdasarkan survey yang dirilis Bloomberg, organisasi negara-negara pengekspor minyak tersebut mencatatkan produksi sebanyak 30,6 juta barel per hari pada bulan lalu. Hal tersebut merupakan kelanjutan dari keputusan OPEC yang akan tetap mempertahankan produksinya meskipun pasokan terus membanjiri pasar.
David Lennox, Analis Sumber daya Fat Prophets mengatakan bahwa masalah utama dari harga yang rendah adalah mengenai pasokan dan permintaan.
"OPEC telah menyatakan mereka tidak akan mengurangi produksinya dan angka yang kita lihat sekarang mengonfirmasi hal itu," katanya seperti dikutip Bloomberg, Senin (2/3/2015).
Sementara itu, stok minyak Amerika Serikat juga tercatat melonjak ke level tertinggi dalam data mingguan sejak Agustus 1982. Hal tersebut membuat para pengebor di negara tersebut mengurangi kegiatannya.
Dalam perdagangan berjangka di bursa New York, harga minyak mentah terkikis 1,1% di mana West Texas Intermediate masih belum bisa menembus level US$50 per barel dan menetap di harga US$49,22 per barel.
Produksi OPEC Naik, Harga Minyak Kembali Melemah
Harga minyak mentah dunia kembali mengalami penurunan setelah sempat mencetak kenaikan bulanan pertama sejak Juni tahun lalu akibat melonjaknya produksi OPEC yang melampaui kuota kolektif mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
16 menit yang lalu
Alasan JP Morgan Pilih Bank Jago (ARTO) saat Likuiditas Mengetat
46 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 20 Desember 2024
16 menit yang lalu
Alasan JP Morgan Pilih Bank Jago (ARTO) saat Likuiditas Mengetat
46 menit yang lalu