Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI BULL: Buana Listya Reverse Stock Untuk Bayar Utang US$50 Juta

PT Buana Listya Tama Tbk. (BULL) mengumumkan untuk menggelar reverse stock dengan tujuan untuk membayar utang senilai total US$50 juta.
 Bursa Efek Indonesia/Bisnis
Bursa Efek Indonesia/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- PT Buana Listya Tama Tbk. (BULL) mengumumkan untuk menggelar reverse stock dengan tujuan untuk membayar utang senilai total US$50 juta.

Berdasarkan prospektus singkat yang dipublikasikan perseroan, Selasa (13/1/2015), disebutkan reverse stock memiliki rasio setiap 8 lembar saham dengan Rp100 akan menjadi 1 saham dengan nominal Rp800 per lembar.

Dalam reverse stock ini, yang bertindak sebagai pembeli siaga untuk saham odd lot dan pemberi kompensasi atas pemegang pecahan saham adalah PT Danatama Makmur sesuai dengan persyaratan yang dituangkan dalam surat kesanggupan per 6 November 2014.

Seperti diketahui, Merrill Lynch (Asia Pacific) Limited dan Orchard Centar Master Limited akan memiliki setidaknya 32,86% saham PT Buana Listya Tama Tbk, sebagai akibat restrukturisasi utang emiten pelayaran itu.

Direktur Buana Listya Tama Henrianto Kuswendi menuturkan 32,86% saham tersebut setara dengan 5,8 miliar lembar saham perseroan. Seluruh saham ini awalnya dimiliki PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), yang merupakan induk usaha BULL.

Dengan pengalihan ini, maka BLTA tidak lagi menjadi pemegang saham BULL. Pengalihan ke Merrill Lynch dan Orchard Centar Master Limited (MLOR) dilakukan lantaran BULL tidak mampu membayar pinjaman senilai total US$50 juta dari dua lembaga investasi yang berbasis di Hongkong itu.

Ketika pinjaman ditarik pada 2011, BLTA menjadi penjamin bagi utang tersebut. Akibatnya, saat default terjadi BLTA yang mesti bertanggung jawab.

Selain pengalihan saham tersebut, BULL juga bakal membayar sebagian utangnya dengan mengonversinya ke saham. “Nilai utang yang akan dikonversikan menjadi saham perseroan adalah sejumlah US$7,8 juta,” ujarnya.

Namun, dia tidak mengatakan berapa total porsi kepemilikan saham Merrill Lynch (Asia Pacific) Limited dan MLOR nantinya. Henrianto hanya menyatakan kepemilikan akhir akan bergantung pada proses negosiasi dan perhitungan para pihak.

Dalam keterangan resmi pada Desember 2014, BULL mengungkapkan angka US$7,8 juta adalah beban bunga dan denda atas utang. Adapun utang pokok yang masih harus dibayarkan berjumlah US$30 juta.

BULL menargetkan restrukturisasi ini dapat rampung pada Februari 2015. Merujuk pada laporan keuangan perseroan per Juni 2014, saham mereka juga dimiliki oleh Kidson Pte Ltd dengan porsi 14,79%, PT Southeast Capital Investment dengan 11,43%, PT Goldsachs Capital Investment dengan 11%, PT Benakat Integra Tbk (BIPI) sebesar 10,3%, dan publik 19,62%.

BULL mengindikasikan penyelesaian utang tidak terbatas pada konversi saham dan berniat melakukan aksi korporasi lain. Tetapi, perseroan tidak menjelaskannya lebih lanjut.

Di sisi lain, BULL masih memiliki piutang di BLTA senilai US$90,99 juta. “Sebagian piutang akan diselesaikan dengan memperhitungkan jumlah saham yang dieksekusi MLOR, dan sisanya mengikuti proses PKPU [Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang] yang telah ditetapkan pengadilan,” papar Henrianto.

Seperti diketahui, BLTA dimohonkan PKPU oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada pertengahan 2012 lantaran lalai membayar utang tepat waktu. Saat ini, perusahaan jasa perkapalan itu sedang menjalankan rencana perdamaian (homologasi) yang telah ditetapkan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Selama paruh pertama 2014, pendapatan BULL tercatat turun 8,02% secara tahunan menjadi US$22,66 juta. Namun, laba bersih berhasil tumbuh dari US$971.911 menjadi US$996.593. Kenaikan ini salah satunya disebabkan oleh adanya keuntungan penjualan aset tetap sebesar US$43.000.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper