Bisnis.com, JAKARTA – Emas bergerak menguat perlahan di pekan pertama bulan ini seiring potensi Yunani keluar dari zona euro.
Lv Jie, analis Cinda Futures Co. mengatakan ketidakstabilan politik di Yunani dan potensi Europe Central Bank (ECB) melonggarkan stimulus moneter berpotensi menekan euro.
“Tertekannya euro terhadap dolar AS mungkin akan menekan emas. Tapi, kondisi euro yang melemah juga berpotensi menahan pelemahan emas terkait penguatan dolar AS,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Senin (5/1/2015).
Harga emas di Eropa pun terus menanjak ke level tertinggi sejak September 2013. Sepanjang tahun lalu saja emas Eropa menguat 12% berbanding terbalik dengan emas dunia yang mengalami kerugian tahunan untuk pertama kalinya sejak 1998.
Hasil pemilu Yunani yang memenangkan partai oposisi Syriza berpotensi membuat negeri para dewa itu kembali default.
Kanselir Jerman Angela Merkel siap menyetujui rencana keluarnya Yunani dari zona euro untuk mengurangi beban utang kawasan tersebut.
Sampai perdagangan pukul 14:00 WIB, emas gold spot menguat 0,65% menjadi US$1.196 per troy ounce atau Rp484.130 per gram.
Sedangkan, emas Antam bergerak stagnan di level Rp525.000 per gram.