Bisnis.com, JAKARTA — PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) akan menggunakan dana hasil penjualan 30% saham PT Mitratama Perkasa (MP) senilai Rp1,46 triliun sebagai dividen interim yang akan dibagikan kepada pemegang saham pada tahun ini.
Pada RUPS Luar Biasa ITMA yang digelar Jumat (16/5/2014), telah menyetujui penjualan seluruh saham di entitas asosiasinya, yakni PT Mitratama Perkasa sebesar 30% dengan nilai US$120 juta setara Rp1,46 triliun.
Presiden Direktur Sumber Energi Andalan Vincent Nangoi mengatakan dana hasil penjualan saham itu akan dibagikan dalam bentuk dividen interim.
“Kami akan bagikan dividen tahun ini. Mungkin sebagian untuk modal kerja juga, untuk mendukung kegiatan usaha,” ujar Vincent ketika ditemui usai RUPS Luar Biasa, Jumat (16/5/2014).
Sumber Energi Andalan menjual saham tersebut kepada Long Haul atau pihak yang akan ditunjuk oleh Long Haul. Perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (CSPA) dengan Long Haul pada 30 Januari 2014.
Setelah persetujuan RUPS Luar Biasa didapatkan hari ini, transaksi penjualan saham ditargetkan selesai sebelum 30 Juni 2014 atau pada tanggal yang ditentukan semata-mata oleh perseroan.
Adapun Mitratama Perkasa memiliki aset berupa infrastruktur tambang batu bara di Kalimantan. Sisa 70% saham Mitratama Perkasa dimiliki oleh PT Nusantara Pratama Indah, anak usaha PT Benakat Integra Tbk. (BIPI).
BIPI telah menandatangani conditional sales and purchase agreement (CSPA) dengan Long Haul Holdings Ltd pada 24 Maret 2014. Artinya, dengan demikian BIPI nanti akan menguasai 100% saham Mitratama Perkasa.
Sebelumnya, Direktur Benakat Integra Adhi Utomo Jusman menyatakan dengan dilaksanakannya CSPA ini, BIPI akan memperkuat posisinya dalam Mitratama Perkasa dan akan memberikan kontribusi positif dalam pendapatan perseroan.
