Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Saratoga 2013 Merosot 81,7%

Perseroan mencatat laba tahun berjalan pada 2013 sebesar Rp349,08 miliar, merosot 81,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,91 triliun.
Sandiaga S. Uno
Sandiaga S. Uno

Bisnis.com, JAKARTA—PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatat kinerja yang kurang memuaskan pada tahun lalu.

Perseroan mencatat laba tahun berjalan pada 2013 sebesar Rp349,08 miliar, merosot 81,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,91 triliun.

Seperti dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan Jumat (28/3/2014), perolehan pendapatan sebenarnya berhasil mencapai Rp3,66 triliun, naik 55,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,36 triliun.

Presiden Direktur Saratoga Investama Sedaya Sandiaga S. Uno mengatakan pertumbuhan pendapatan sebagian besar didukung oleh bisnis kilang minyak di bawah perusahaan investasi Saratoga, yakni PT Tri Wahana Universal (TWU).

TWU berhasil meningkatkan kapasitas produksinya dari 6.000 barel minyak per hari (bopd) pada 2012 menjadi 18.000 bopd pada 2013.

Hingga kini, TWU merupakan satu-satunya perusahaan kilang minyak swasta di Indonesia.

“Di tengah tingginya volatilitas pasar yang diiringi dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan ketatnya likuiditas di sepanjang triwulan II dan III tahun lalu, Saratoga tetap berhasil membukukan pertumbuhan kinerja positif,” ujar Sandiaga seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (28/3/2014).

Meski pendapatan naik, sayangnya beban pokok pendapatan perseroan juga naik 58,4% dari Rp2,07 triliun menjadi Rp3,28 triliun.

Hal itu menjadikan angka laba kotor sebesar Rp372,87 miliar, naik 31% dari Rp284,6 miliar.

Di sisi lain, Saratoga diketahui menderita rugi selisih kurs yang sangat tinggi, yakni meroket 988,85% dari Rp45,9 miliar pada 2012 menjadi Rp499,98 miliar pada 2013.

Sandiaga mengatakan tahun lalu, Saratoga melakukan rebalancing portofolio bisnis dengan menambah investasi di sektor bisnis konsumer dan infrastruktur.

Hasilnya, komposisi investasi di sektor bisnis sumber daya alam berkurang dari 61% menjadi 51%, sementara investasi di sektor bisnis konsumer dan infrastruktur meningkat dari 39% menjadi 49%.

Rebalancing portofolio investasi ini sejalan dengan semakin tingginya sektor konsumsi yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper