Bisnis.com, NEW YORK - Harga kopi berjangka akhirnya melambung di atas US$2 per pound dan melonjak ke level tertinggi dalam 24 bulan. Hal ini terjadi di tengah kekeringan yang mengancam panen di Brasil, produsen sekaligus eksportir utama kopi di dunia.
Somar Meteoroliga mengatakan sejumlah wilayah produsen utama kopi di negara tersebut akan dilanda musim panas ekstrem tahun ini. Institut Meteorologi Nasional bahkan memprediksi musim panas kali ini akan menjadi yang paling kering sejak 1972.
Sementara itu Wolthers Douque, perusahaan pengimpor asal AS, bahkan memangkas prediksi panennya tahun ini hingga 10%.
Kopi arabika menanjak 83% sepanjang tahun ini dan mencatatkan diri sebagai komoditas berperforma terbaik di Standard & Poor's GSCI Spot Index. Sebagai catatan, tahun lalu kopi anjlok 23% di tengah lonjakan panen Brasil.
Direktur Strategi Pasar Newedge Group SA Robbert Van Batenburg mengatakan pada Bloomberg, minimnya hujan di Brasil membuat panen tahun ini menipis. "Tak mudah untuk mulai memproduksi lagi," katanya.
Kopi arabika untuk pengiriman Mei melonjak 9,1% dan ditutup pada US$2,02 per pound pada perdagangan kemarin yang berakhir Kamis (6/3/2014) dini hari di ICE Futures, AS. Harga sempat melonjak hingga US$2,04, tertinggi sejak Maret 2012.
Harga Kopi Melambung Di Atas US$2
Harga kopi berjangka akhirnya melambung di atas US$2 per pound dan melonjak ke level tertinggi dalam 24 bulan. Hal ini terjadi di tengah kekeringan yang mengancam panen di Brasil, produsen sekaligus eksportir utama kopi di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ardhanareswari AHP
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium