Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlambatan Permintaan China Membuat Tembaga Terpuruk

Kamis (27/2/2014) tembaga diperdagangkan di dekat level terendah sejak Desember. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran melemahnya permintaan menyusul perlambatan permintaan China, konsumen terbesar tembaga.
Tembaga untuk pengiriman April di Commodity Exchange, New York turun 0,33% menjadi US$3,20 per pound. /bisnis.com
Tembaga untuk pengiriman April di Commodity Exchange, New York turun 0,33% menjadi US$3,20 per pound. /bisnis.com

Bisnis.com, LONDON - Tembaga hari ini Kamis (27/2/2014) diperdagangkan di dekat level terendah sejak Desember, di tengah kekhawatiran melemahnya permintaan menyusul perlambatan permintaan China, konsumen terbesar tembaga.

Sebelumnya rilis data manufaktur China selama Februari menunjukkan perlambatan dan anjlok ke level terendah selama 7 bulan terakhir. Di sisi lain pasokan tembaga yang dipantau di Shanghai Futures Exchange berada di posisi tertinggi dalam 9 bulan terakhir.

Presiden Utah Metal Works Inc. Mark Lewon mengatakan pasar tembaga melemah dalam sepekan terakhir.

Perlambatan ekonomi China membuat pasar mempertanyakan pertumbuhan permintaan China di tengah upaya produsen meningkatkan volume produksi tembaga.

Pekan lalu First Quantum Minerals Ltd. mengatakan pihaknya telah merampungkan proyek tambang di Zambia hingga 75%. “Saya berpendapat tembaga akan makin bearish dengan kondisi ini,” kata Lewon.

Pada perdagangan Kamis malam kontrak tembaga untuk pengiriman dalam tiga bulan tercatat turun 0,54% menjadi US$7.026 per ton di London Metal Exchange. Sebelumnya tembaga sempat merosot ke posisi US$6.994 per ton, terendah sejak 4 Desember.

Adapun tembaga untuk pengiriman April di Commodity Exchange, New York turun 0,33% menjadi US$3,20 per pound.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper