Bisnis.com, NEW YORK - Harga kopi melambung di tengah suhu udara tinggi di Brasil yang mengancam pasokan mengingat negara itu adalah produsen sekaligus eksportir terbesar kopi.
Marco Antonio dos Santos, seorang ahli ilmu tanah dari Somar Meteorologia, memprediksi suhu di Brasil selama Januari sangat panas dengan curah hujan paling sedikit dalam 20 tahun terakhir.
Sebagai catatan kopi arabika memasuki periode bullish pada jelang akhir tahun lalu dan mencetak kenaikan sebesar 23%. Sepanjang Januari, kopi membukukan kenaikan harga sebesar 13%, tertinggi sejak Agustus 2011.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Agrikultur Commodity Weather Group Joel Widenor mengatakan pada Bloomberg sejumlah pertanian kopi di timur laut Sao Paulo dan barat daya Minas Gerais bakal ‘terpanggang’ dalam 2 pekan ke depan.
Pada penutupan pasar pekan lalu harga kontrak kopi Arabika untuk pengiriman Maret tercatat melonjak 4,3% menjadi US$1.25 per pound di ICE Futures, New York. Sebelumnya harga kopi sempat menanjak ke level tertinggi sejak 14 Agustus 2013.
Adapun, sepanjang pekan ini harga kopi tercatat melonjak 9,4%, tertinggi sejak September 2012. Kenaikan ini disinyalir bisa mengerek biaya produksi sejumlah perusahaan termasuk Starbucks Corp.