Bisnis.com, JAKARTA—Produsen timah pelat merah PT Timah (Persero) Tbk (TINS) belum berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham, meski indeks harga saham gabungan (IHSG) masih tertekan.
Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho menuturkan pihaknya sedang mengkaji efektif-tidaknya pelaksanaan buyback itu yang dikaitkan dengan dana internal yang sedang dimiliki perseroan.
Menurutnya, Timah lebih memfokuskan dana untuk kegiatan investasi proyek daripada buyback saham yang dinilai untung-untungan.
“Belum ada rencana dalam waktu dekat ini. Kami cenderung memilih investasi proyek karena imbal hasilnya kelihatan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/9/2013).
Saat ini, perusahaan yang berbasis di Bangka Belitung (Babel) itu memiliki dana cadangan (free cash) sebesar Rp746 miliar per 30 Juni 2013.
Selain itu, Timah juga memiliki utang cadangan (standby loan) dari bank asing dan lokal senilai Rp3 triliun yang bisa diambil sewaktu-waktu bila diperlukan.