Bisnis.com, JAKARTA -- Induk jaringan toko Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), menjadwalkan perdagangan efek perseroan setelah melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:10 di pasar reguler dan negosiasi di mulai pada 29 Juli mendatang.
Tomin Widian, Direktur Keuangan Alfaria Trijaya, mengemukakan sesuai dengan persetujuan para pemegang saham, harga nominal baru setelah aksi stock split menjadi Rp10 per unit dari sebelumnya Rp100 per lembar saham.
Dia menambahkan, perdagangan saham AMRT di pasar tunai dengan harga nominal lama direncanakan berakhir 26 Juli nanti.
"Dengan demikian jumlah saham yang beredar setelah stock split sebanyak 37,7 miliar lembar, di mana sebelum stock split sebanyak 3,7 miliar saham," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Jum'at (12/7/2013).
Adapun, untuk perdagangan saham AMRT setelah stock split di pasar tunai, direncanakan dimulai 1 Agustus mendatang.
Pada perdagangan Jum'at (12/7/2013) siang, saham AMRT stagnan di level Rp6.300 per unit dengan kapitalisasi pasar Rp23,78 triliun.
Jika mengacu pada harga tersebut, harga saham AMRT setelah stock split dengan rasio 1:10 akan berada di kisaran Rp630 per lembar saham.
Adapun, dengan stock split 1:10 tersebut, modal dasar perseroan menjadi R1,2 triliun yang terbagi atas Rp120 miliar saham, dimana 37,7 miliar saham ditempatkan dan disetor perseroan.
Pada tahun ini AMRT mengalokasikan belanja modal (capoital expenditure/capex) sebesar Rp1,3 triliun yang bakal dialokasikan untuk pembelian activa, sewa bangunan dan pembukaan gerai serta pembelian kendaraan operasional.
Sumber capex perseroan berasal dari pinjaman perbankan dengan komposisi 70% dan sisanya merupakan dana internal.
Untuk tahun ini, perseroan berencana membuka minimal 800 gerai baru yang tersebar di seluruh Indonesia dengan komposisi Jabodetabek 28% dan non Jabodetabek 72%.
Ini Jadwal Stock Split Sumber Alfaria Trijaya
Bisnis.com, JAKARTA -- Induk jaringan toko Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), menjadwalkan perdagangan efek perseroan setelah melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:10 di pasar reguler dan negosiasi di mulai pada 29
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Martin Sihombing
Konten Premium