Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I/2025. KEJU mampu meraup laba bersih sebesar Rp91,47 miliar pada periode yang berakhir Juni 2025.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, KEJU mencatatkan penjualan sebesar Rp681,36 miliar pada semester I/2025. Angka penjualan tersebut naik 12,18% secara tahunan (year on year-yoy) dari Rp607,35 miliar pada semester I/2024.
Adapun berdasarkan segmen, penjualan KEJU masih didominasi oleh penjualan segmen keju blok. Segmen keju blok mencatatkan penjualan sebesar Rp543,16 miliar pada semester I/2025, naik 15,22% YoY dari Rp471,38 miliar pada periode yang sama 2024.
Selain itu, segmen keju lembaran juga mencatatkan penjualan yang meningkat sebesar 2,83% YoY menjadi Rp130,28 miliar pada semester I/2025. Selain kedua segmen tersebut, penjualan perseroan juga dikontribusikan oleh segmen lainnya yang mencatatkan penjualan sebesar Rp7,90 miliar.
Dengan meningkatnya penjualan KEJU, perseroan turut mencatatkan peningkatan beban pokok penjualan sebesar 8,83% YoY menjadi Rp469,85 miliar pada semester I/2025. Dengan begitu, KEJU mampu meraup laba bruto sebesar Rp211,50 miliar pada periode yang sama.
Setelah dikurangi berbagai beban dan pajak, KEJU mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp91,47 miliar pada semester I/2025. Laba bersih KEJU meningkat 37,45% YoY dari Rp66,54 miliar pada periode yang sama 2024.
Baca Juga
Dengan begitu, KEJU mampu mengerek laba per saham menjadi Rp16,26, naik 37,44% dari Rp11,83 per lembar saham.
Sejalan dengan catatan positif KEJU, perseroan turut mencatatkan nilai liabilitas yang meningkat hingga 15,24% sepanjang tahun berjalan 2025, dari Rp234,19 miliar pada Desember 2024, menjadi Rp269,90 miliar pada Juni 2025.
Jumlah liabilitas perseroan terutama disumbangkan oleh liabilitas jangka pendek, sebesar Rp264,95 miliar pada Juni 2025, naik dari Rp231,15 miliar pada Desember 2024.
Dari sisi ekuitas, KEJU mencatatkan kenaikan sebesar 2,45% YtD dari Rp739,86 miliar pada Desember 2024 menjadi Rp758,04 miliar pada Juni 2025.
Adapun, perseroan turut mencatatkan kenaikan aset sepanjang 2025 menjadi Rp1,02 triliun, dari Rp974,05 miliar pada akhir 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.