BISNIS.COM, SHANGHAI—Impor tembaga murni China, pengguna terbesar, melonjak pada Mei dari level terendah dalam hampir 2 tahun karena perbedaan harga antara Shanghai dan London mendorong para pedagang untuk menambah pesanan.
Data dari Administrasi Umum Bea Cukai menunjukkan, pengiriman inbound sebesar 232.155 ton pada bulan lalu, naik dibandingkan dengan 183.023 ton pada bulan April dan 301.990 ton tahun lalu. Namun ekspor jatuh untuk bulan kedua menjadi 14.445 ton dari 29.072 ton pada bulan sebelumnya.
Sementara pertumbuhan manufaktur China menyusut dengan kecepatan yang lebih cepat pada Juni, setelah pembacaan awal dari Purchasing Managers Index China oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics di level 48,3, menunjukkan pelemahan. Harga tembaga di London turun menjadi US$6.692 per ton, level terendah dalam 20 bulan.
Pedagang membeli tembaga di London dengan harga lebih rendah dan menjual di Shanghai pada tingkat yang lebih tinggi. Tembaga untuk pengiriman Oktober di Shanghai Futures Exchange ditutup sedikit berubah pada 49.650 yuan (US$8.097) per ton pada Sabtu lalu, US$90 lebih tinggi dari kontrak 3 bulan di London Metal Exchange pada US$6.843,25 per ton, termasuk17% pajak.
Adapun impor tembaga konsentrat turun menjadi 729.393 ton pada Mei dari 842.838 ton pada bulan April. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, jumlah itu merupakan level terendah sejak Februari. Sementara impor tembaga scrap naik ke 362.351 ton pada Mei dari 336.634 ton pada bulan April, dengan ekspor dari AS naik menjadi 81.943 ton dari 72.413 ton.
